Cerita Shin Tae-yong ke Media Korea, Dapat Tawaran Melatih Negara Lain, Tinggalkan Timnas Indonesia?
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku dapat tawaran melatih negara lain kepada media Korea, Sports Kyunghyang.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengejutkan datang dari Doha, Qatar tempat penyelenggaraan Piala Asia 2023 perihal pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong adalah pelatih pertama yang berhasil membawa Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia.
Dia juga telah membuat perkembangan sepak bola Indonesia dari jenjang level usia untuk tampil di Piala Asia, mulai dari U19, U23 hingga senior.
Asa untuk melangkah lebih jauh dalam sejarah yakni 8 besar Piala Asia sirna dari Australia dengan skor akhir 4-0.
Satu di antara target yang akan memengaruhi kontrak Shin Tae-yong bersama Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah terpenuhi.
Kini, satu step lagi pada April mendatang dengan mengantarkan Timnas U23 Indonesia melaju hingga babak perempat final.
Akankah Timnas U23 Indonesia asuhan Shin Tae-yong mencapai target tersebut?
Baca juga: Jurus Berkelit Shin Tae-yong usai Tersingkir di Piala Asia 2023: Soroti Gol Bunuh Diri Elkan Baggott
Terlepas dari target tersebut, kabar mengejutkannya adalah tawaran dari negara lain untuk Shin Tae-yong.
Diketahui, kontraknya menangani Timnas Indonesia berakhir pada Desember 2023 namun diperpanjang hingga Juni 2024 dan akan dievaluasi berdasarkan capaian skuad Garuda di Piala Asia.
Kesuksesan Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia memicu perhatian dari negara lain untuk menjadikannya sang juru taktik, menurut laporan media Korea, Sports Kyunghyang.
"Saya mendapat tawaran itu sekitar seminggu yang lalu," ucap Shin Tae-yong kepada media tersebut.
Namun, Shin Tae-yong enggan membeberkan, negara mana yang tertarik menggunakan jasanya, apakah dari Asia Tenggara?
"Saya tidak boleh mengarahkan (memimpin) siapa pun lagi di Asia Tenggara," sambungnya.
Mantan pelatih Korea Selatan yang pernah membawa Son Heung-min dan kolega mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 itu sementara ini bakal menepati janjinya bersama Timnas Indonesia.
Yakni menghormati kontrak dengan federasi yang akan berakhir pada Juni mendatang.
"Ada pembicaraan untuk memperbaharui kontrak, dan saya bisa saja membayar denda dan pergi ke tempat lain," bebernya.
"Namun untuk saat ini, saya akan menepati janji saya untuk memperpanjang masa kontrak saya dengan Indonesia hingga Juni (2024)," tambahnya.
Di sisi lain, Shin Tae-yong yang ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak akhir 2019 lalu menilai skuad Garuda menunjukkan peningkatan.
"Para pemain muda mengalami performa naik dan turun, namun semangat juang dan semangat mereka terus menunjukkan peningkatan," ungkapnya.
Ia juga menanamkan profesionalisme seperti kebiasaan orang Korea. Rahasianya dengan jadwal hidup yang ketat menurut laporan media tersebut.
"Berbeda dengan pemain Korea yang tiba di tempat latihan dan bersiap dalam waktu 2-3 menit, pemain Indonesia tidak keluar bahkan setelah 10 menit atau 15 menit lebih santai," bebernya.
"Jadi mereka bergerak cepat dari pelatihan untuk waktu mandi hingga waktu makan."
"Saya menetapkan jadwal sehingga itu harus terjadi," sambungnya.
Jadwal kedisiplinan tersebut berlaku selama di tempat latihan, namun untuk masalah ibadah, Shin Tae-yong memberikan kebebasan kepada para pemain.
"butuh empat tahun untuk mengubah konstitusi saya seperti itu," jelasnya.
Kini, dengan modal babak 16 besar Piala Asia 2026, Timnas Indonesia memiliki kepercayaan diri yang bagus untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.
Terlebih lawan yang akan dihadapi Marselino Ferdinan dan kolega adalah Vietnam, tim yang mereka kalahkan di babak fase grup.
Menariknya lagi, laga Timnas Indonesia vs Vietnam akan berlangsung di Tanah Air dengan ribuan suporter skuad Garuda yang bisa menekan mental tim yang berjuluk Golden Star Warriors itu.
Shin Tae-yong membidik Timnas Indonesia mampu lolos pada babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 sehingga bisa tampil langsung pada Piala Asia edisi berikutnya.
"Menurutku itu tidak mustahil," katanya.
"grup ini adalah anggota tim Olimpiada. Ada 3 pertandingan kandang tersisa di babak kualifikasi kedua Piala Dunia."
"Jadwalnya tidak terlalu buruk, jadi patut dicoba," tutupnya sambil tersenyum.
(Tribunnews.com/Sina)