Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Telan Biaya Transfer Pemain Rp1,8 Triliun, Skuad AC Milan Cuma Selevel Tim Medioker

Eks Direktur AC Milan era 1980an, Ariedo Braida mengklaim skuad Stefano Pioli selevel tim medioker meski datangkan banyak pemain di bursa transfer.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Telan Biaya Transfer Pemain Rp1,8 Triliun, Skuad AC Milan Cuma Selevel Tim Medioker
GABRIEL BOUYS / AFP
Penyerang AC Milan Olivier Giroud merayakan bersama pelatih Stefano Pioli dan rekan setimnya setelah menang 2-1 pada pertandingan grup F Liga Champions melawan Paris Saint-Germain di stadion San Siro di Milan pada 7 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - AC Milan menjadi tim Liga Italia paling boros di bursa transfer pemain musim panas lalu. Faktanya AC Milan disebut belum berada di kategori elite, melainkan selevel tim medioker.

Klub Liga Italia AC Milan menggelontorkan dana fantastis triliunan Rupiah untuk memperkuad amunisi tim besutan Stefano Pioli di musim 2023/2024.

Sayangnya hingga awal tahun 2024, performa AC Milan jauh dari kata memuaskan. Bahkan tim sekota Inter Milan ini gagal melaju ke babak 16 Besar Liga Champions.

Padahal skenario awal AC Milan mendatangkan deretan pemain bintang seperti Noah Okafor, Christian Pulisic hingga Ruben Loftus Cheek, ialah dapat bersaing di kompetisi Liga Champions. Selain perburuan gelar juara Scudetto tentunya.

Total pada pasa transfer pemain Juli kemarin, AC Milan menghabiskan dana mencapai Rp1,8 triliun.

Gelandang AC Milan  Ruben Loftus-Cheek (kiri) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Bologna di Stadion San Siro, di Milan pada 27 Januari 2024.
Gelandang AC Milan Ruben Loftus-Cheek (kiri) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Bologna di Stadion San Siro, di Milan pada 27 Januari 2024. (Piero CRUCIATTI/AFP)

Namun konsistensi permainan AC Milan belum bisa dikatakan stabil. Sebaliknya, Rossoneri memperlihatkan grafik penurunan performa.

Klub bermarkas di San Siro ini kesulitan melawan Juventus dan Inter Milan yang bersaing sengit untuk merajai Liga Italia musim ini.

Berita Rekomendasi

Rossoneri, kini berada di urutan tiga klasemen Liga Italia bermodal 46 poin, tertinggal 8 angka dari Inter Milan sebagai pemuncak tabel clasifica Serie A.

Pun di kompetisi domestik seperti Coppa Italia, AC Milan gagal di tengah jalan usai langkahnya dijegal Atalanta pada fase perempat final.

Pelatih AC Milan asal Italia Stefano Pioli berbicara kepada timnya sebelum pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan di Parc de Princes di Paris pada 25 Oktober 2023. FRANCK FIFE /AFP
Pelatih AC Milan asal Italia Stefano Pioli berbicara kepada timnya sebelum pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan di Parc de Princes di Paris pada 25 Oktober 2023. FRANCK FIFE /AFP (AFP)

Aktivitas transfer di musim panas 2023 memang sempat memunculkan asa jika AC Milan bisa bersaing di Liga Champions dan Liga Italia.

Dari amunisi baru yang sukses didatangkan Milan, bisa dikatakan hanya beberapa saja yang tampak menonjol dan berhasil menunjukkan adaptasi dengan skema Stefano Pioli.

Baca juga: Muka Dua AC Milan yang Bermasalah di Liga Italia: Pertahanan Rossoneri Buruk dan Busuk

Di antaranya ialah Christian Pulisic, Tijjani Reijnders, dan Ruben Loftus-Cheek.

Meski begitu, keberadaan mereka belumlah cukup untuk mengangkat derajat AC Milan ke panggung yang lebih tinggi.

Bandingkan saja dengan komposisi skuad AC Milan di era-90an dan 2000-an.

Pemain-pemain bertabur bintang di masa-masa kejayaan AC Milan saat itu sebut saja trio Belanda yakni Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard,

Kemudian ada George Weah, Andrea Pirlo, Ricardo Kaka, Andriy Shevchenko, hingga Zlatan Ibrahimovic.

Lewat kekuatan tersebut, AC Milan dulunya dipandang sebagai salah satu kekuatan besar dan disegani di Eropa. Terlebih mereka juga mengoleksi 7 gelar Liga Champions.

Hal itu sangat berbeda dengan kondisi AC Milan saat ini.

Dengan rata-rata usia skuad menyentuh 26 tahun dan tidak banyak yang berpengalaman, juara 19 kali Liga Italia dianggap tak ubahnya seperti tim papan tengah.

Ariedo Braida, yang bekerja bersama Silvio Berlusconi sejak 1986 hingga 2013, menilai ada pemain yang tidak memenuhi standar.

"Jika seseorang bekerja untuk AC Milan, Anda harus tahu sejarah dan level klub itu," ujar Braida, dikutip dari laman Football Italia.

"Saat ini di Milan, ada pemain yang tidak sesuai dengan standar klub. Ada pasang-surut performa. Ini bukan tim yang hebat, dan saya akui itu dengan sangat jujur."

"Ini adalah tim papan tengah, yang bahkan tidak lolos dari fase grup Liga Champions. Saat ini, tim ini tidak berada di level yang tinggi."

"Saya sangat mencintai Rossoneri dan akan senang melihat mereka tampil kompetitif, berkeliling Eropa dan menantang scudetto."

"Namun, ini hanyalah sebuah tim yang bagus yang kehilangan sesuatu."

"Ada masalah kritis yang harus diatasi di lini tengah, di lini serang, kurang lebih di mana-mana," tutur pria berusia 77 tahun tersebut menambahkan.

Meski skuad AC Milan dicap buruk oleh Braida, Pioli berhasil membawa tim meraih Scudetto pada edisi 2021/2022.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Atalanta
18
13
2
3
43
20
23
41
2
Napoli
18
13
2
3
27
12
15
41
3
Inter Milan
17
12
4
1
45
15
30
40
4
Lazio
18
11
2
5
33
25
8
35
5
Fiorentina
17
9
5
3
31
15
16
32
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas