Lebih Dekat dengan Sabina Katya, Dara Cantik yang Kini Ikut Benahi Sepakbola Indonesia
wanita kelahiran Jakarta 10 Juni 1998 tersebut juga punya latar belakang pendidikan hukum yang ia tuntaskan di Universitas Indonesia.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Lebih Dekat Dengan Sabina Katya, Dara Cantik yang Kini Ikut Benahi Sepakbola Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operator sepakbola Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja merekrut dara muda bernama Sabina Katya Viena Diva.
Sabina begitu sapaan akrabnya kini bertugas sebagai Public Relation PT LIB.
Tugas Sabina cukup sentral di PT LIB, yakni melakukan proses komunikasi dalam membangun hubungan positif antara organisasi atau perusahaannya dengan publik yang terkait dengan perusahaan tersebut, mengelola citra serta reputasi perusahan di depan publik.
Baca juga: Erick Thohir Ulang Tahun: Ratu Tisha Dapat Kue, Dihadiri Roberto Carlos, Abidal, Materazzi, Veron
Nama Sabina sebenarnya cukup familiar di kalangan olahraga.
Sabina merupakan mantan atlet wushu nasional yang kerap menyabet berbagai prestasi, antara lain medali emas kejuaraan Nasional wushu 2014 silam.
Tak hanya itu, kepiawaian dalam bela diri wushu pun mengantarkannya menjadi artis yang tampil pada sinetron laga ‘Saur Sepuh the Series’ dan ‘Anak langit pada 2017-2020.
Tak cukup sampai disitu, wanita kelahiran Jakarta 10 Juni 1998 tersebut juga punya latar belakang pendidikan hukum yang ia tuntaskan di Universitas Indonesia.
“Ya saya juga punya latar belakang hukum dari dari situ saya mau terus mengembangakn passion saya di olahraga dan keilmuan saya. Saya sempat kerja di APPI di sana saya masih mengerjakan hukum,” kata Sabina dalam wawancara di Studio Tribunnews, Jakarta, Senin (12/2/2024).
“Kemudian kenapa saya akhirnya di PR (Public Relations) karena saya melihat saya punya basic entertainment juga. Saya pernah main sinetron jadi insha Allah terbiasa dengan media, dengan shooting-shooting lalu sebagai PR sebenarnya kita harus memahami regulasi,”
“Jadi tidak semua yang kita tahu itu bisa terucap, kita harus memperhitungkan kondisinya, harus bisa mengukur dan memahami regulasi-regulasi yang sedang terjadi. Jadi ini bekal saya sebagai PR. Saya juga ligat Mbak Najwa (Shihab) kan basic-nya bukan sebagai jurnalis atau presenter tapi dia malah menguasai hukum, karena dia menguasai hukum jadi dia bisa menguasai panggung,” terangnya.
Lebih lanjut, Sabina menjelaskan alasan dirinya memilih sebagai PR yang mengurus sepakbola bukan cabor lainnya.
Baginya, sepakbola di Indonesia sangat lah besar. Ini jadi tantangan tersendiri baginya yang juga sangat cinta dengan olahraga dengan membantu memperbaiki sepakbola Indonesia.
Di lain sisi, dirinya yang kini masih berusia 25 tahun ingin terus belajar lebih dalam soal sepakbola yang tentunya dibalut dengan pengetahuannya di bidang hukum.
Bahkan ia menyebut, sepakbola adalah aktivitas yang tak akan pernah tergantikan meskipun sudah ada kemajuan teknologi.
“Bola ini menarik karena stakeholdernya besar, prestasi sudah lumayan meningkat kalau sekarang. Kita melihat industrinya juga sudah besar, daripada cabor lain. Jadi saya melihat ini suatu opportunity buat saya, dimana passion saya olahraga dan saya insha Allah kuasai hukumnya dan juga tinggal belajar nih industrinya gimana. Apa yang bisa saya kembangi, apalagi masih spririt anak muda, masih bergejolak ya, jadi pengen maksimal,” ujar Sabina.
“Jadi di sepakbola ini saya mau belajar semua hal. Saya pelajari semua regulasi. Tugas utama saya jadi PR cuma saya kadang masih belajar misalnya ada departemen marketing dan saya belajar juga mengelola bisnis,”
“Saya belajar juga peraturan transfer pemain. Regulasi Liga 1, Liga 2 jadi masih banyak hal yang saya pelajari juga. Memang main job-nya sebagai PR tapi di sepakbola ini banyak yang saya pelajari. Memang saya juga mau fokus di sepakbola,” jelasnya.
Lebih lanjut wanita yang mengidolakan karakter Wonder Woman itu turut menjelaskan kinerja dirinya di PT LIB.
Salah satunya menyampaikan program-program PT LIB guna meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia melalui kompetisi.
Untuk itu, satu hal yang selalu ia imbau, ia ingin semua pihak benar-benar bekerja sama memajukan sepakbola Indonesia, baik itu dari pemain, klub, pemerintah, PSSI, PT LIB bahkan hingga suporter.
“Jadi saya sebenarnya ingin meningkatkan image positif PT LIB kita kan lagi isitilah kita mau naik kelas. Jadi itu harus tersampaikan dengan program-program yang kita punya,” kata Sabina.
“Kita mau merangkul semua dari suporter pun kita rangkul ya memang itu ada di PSSI, cuma karena kita bersinggungan dengan klub dan klub juga punya suporter jadi kita mau rangkul semua. Liga harus bareng-bareng, PSSI tidak bisa sendiri, kita harus bareng-bareng masyarakatnya juga harus mau untuk diajak naik kelas,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.