Momen Tamparan Luka Jovic Menambah Pilu Derita AC Milan, Olivier Giroud Kena Getahnya
Insiden tamparan Luka Jovic kepada pemain Monza menambah derita AC Milan saat menelan kekalahan 4-2 di pekan 25 Liga Italia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Insiden tamparan yang dilakukan Luka Jovic kepada Armando Izzo berbuntut panjang. Hakim Olahraga Italia sedang melakukan penyelidikan dan berpeluang menambah jumlah larangan bermain bagi Luka Jovic.
Kekalahan mengejutkan AC Milan atas Monza pada giornata 25 Liga Italia menyisipkan insiden kontroversi.
Monza yang sukses menundukkan AC Milan 4-2 di Brianteo Stadium, Senin (19/2/2024), diwarnai peristiwa yang berakhir kartu merah untuk Luka Jovic.
Luka Jovic memulai laga sebagai starter. Sayangnya, pemain berkebangsaan Serbia ini gagal menutup pertandingan dengan cara yang baik.
Dia harus bermain mandi lebih cepat dari rekan-rekannya pada ke-52', setelah mendapatkan kartu merah.
Insiden ini dimulai saat AC Milan hendak melakukan serangan balik.
Luka Jovic yang saat itu sedikit turun ke lapangan tengah, mencoba membalikkan badan untuk bergegas naik ke posisi aslinya sebagai ujung tombak penyerangan.
Namun dalam upayanya berbalik badan, Armando Izzo, melakukan press dan mendorong mantan pemain Real Madrid itu.
Tak tinggal diam, Jovic memberikan respons spontan dengan menampar wajah pemain bertahan AC Monza itu. Hanya saja reaksi berlebihan diperlihatkan oleh Izzo.
Dia terjatuh dan mengerang kesakitan, sekaligus membuat rekan-rekannya yang menyaksikan kejadian tersebut protes keras terhadap wasit.
Semula, Jovic hanya mendapatkan kartu merah. Namun setelah pengadil pertandingan melakukan pengecewakan melalui tayangan ulang, striker yang pernah bermain bagi Fiorentina itu memperoleh langsung kartu merah.
Baca juga: Hasil Liga Italia: AC Milan Mendadak Loyo, Rossoneri Kalah 4-2 dari Monza
Lazimnya, Jovic akan absen dalam satu pertandingan. Akan tetapi sanksi tambahan dapat dijatuhkan kapada bomber Rossoneri itu.
Dilansir SempreMilan, kegilaan Jovic membuatnya dapat absen dalam tiga pertandingan Serie A.
Sanksi diberikan kepada pesepakbola yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan kepada pemain lain saat pertandingan," terang Pasal 38 Kode Keadilan Olahraga.
"Tanpa mengurangi penerapan keadaan yang meringankan ataupun memberatkan, pemain dapat dijatuhi sanksi berupa absen dalam tiga pertandingan, atau jangka waktu tertentu."
Bahkan dalam pasal tersebut dijelaskan, tidak menutup kemungkinan pemain yang melakukan tindak kekerasan akan dikenai skorsing lima pertandingan beruntun.
Situasinya terbilang kontroversi karena Jovic, memberikan reaksi atas dorongan yang dilakukan oleh Izzo.
Kini, AC Milan dihadapkan dalam situasi sulit. Kekalahan atas Monza membuat mereka berjarak 11 poin dari Inter Milan sebagai pemuncak Klasemen Liga Italia.
Rossoneri, membukukan 52 poin, dan tertahan di posisi ketiga.
Apesnya, AC Milan tidak mempunyai opsi di sektor striker murni kecuali Olivier Giroud.
Dengan potensi sanksi tiga hingga lima pertandingan, Rossoneri tidak bisa memainkan Jovic ketika menghadapi dua laga berat beruntun, yakni bersua Lazio dan Atalanta.
Hal ini membuat Giroud harus siap siaga untuk terus dimainkan selama 90 menit selama Jovic absen terkena sanksi larangan bermain.
Harapannya, ancaman sanksi tiga pertandingan beruntun tidak terealisasi, meskipun AC Milan bisa melakukan banding.
(Tribunnews.com/Giri)