Tak Sama Seperti Real Madrid, Barcelona Dibilang Lebih Ceroboh soal Keuangan
Presiden Liga Spanyol menyebut Barcelona lebih ceroboh ketimbang Real Madrid soal pengaturan keuangan yang menyebabkan adanya krisis yang terjadi.
Penulis: Guruh Putra Tama
TRIBUNNEWS.COM - Krisis keuangan yang menimpa Barcelona hingga kini belum tuntas sepenuhnya.
Masih ada saja masalah yang menyeret Barcelona terkait solusi masalah keuangan mereka.
Meski demikian, masalah keuangan yang menimpa Barcelona sudah mulai longgar ketimbang beberapa waktu lalu.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk melepaskan klub dari jerat utang setidaknya mulai berjalan.
Hal yang dilakukan Barcelona ini tak lepas dari pengawasan Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas.
Baca juga: Prediksi Skor Athletic Bilbao vs Girona: Kemenangan Tim Valverde Untungkan Real Madrid & Barcelona
Tebas memiliki kesan tersendiri dengan situasi yang mendera Barcelona saat ini.
Ia turut membandingkan situasi Barcelona dengan pesaing utama mereka di Liga Spanyol, Real Madrid.
Javier Tebas menyebut Barcelona merupakan tim yang selalu memaksimalkan anggaran yang ada.
Termasuk, mereka sering kali mencapai batas gaji (salary cap) yang diterapkan Liga Spanyol.
Keputusan Barcelona itu sebenarnya tak keliru.
Barcelona bisa menyeimbangkan pengeluaran besar mereka dengan pemasukan yang luar biasa pula.
Namun, situasi berubah dengan adanya Covid-19.
Pemasukan klub menjadi berkurang drastis yang membuat Barcelona kalang kabut.
Pada saat pemasukan berkurang, klub tak melakukan pemotongan pengeluaran yang signifikan.
Hal itu membuat Barcelona kelimpungan mengatur keuangan.
Javier Tebas membandingkan situasi itu dengan Real Madrid.
Menurutnya, Real Madrid tak pernah mencapai batas gaji maksimal dalam membayar para pemain mereka.
Kebijakan itu berbuah manis pada saat pandemi Covid-19 merebak.
Real Madrid memiliki ruang yang cukup untuk tetap melaju secara stabil.
"Barcelona selalu memiliki kebiasaan mencapai batas maksimal gaji pemain Liga Spanyol," ujar Javier Tebas dikutip dari 90min.
"Lalu pandemi datang dan membuat mereka kelimpungan. Konsekuensinya adalah pengeluaran mereka lebih besar ketimbang pemasukan."
"Klub lain bisa menyesuaikan. Contohnya Real Madrid, mereka tidak pernah mencapai batas maksimal gaji pemain."
"Mereka lebih berhati-hati dalam urusan ini," sambungnya.
Perlu diingat pula, tak cuma pandemi Covid-19 saja yang membuat Barcelona merana secara finansial.
Kebijakan keuangan dan transfer pemain mereka juga ikut menyumbang masalah besar.
Mereka seringkali mengeluarkan uang yang sangat besar untuk mendatangkan pemain-pemain yang diinginkan.
Imbasnya, utang dan tagihan Barcelona pun kian menumpuk.
Kombinasi dengan hadirnya Covid-19 makin memperburuk situasi Barcelona.
El Barca terpaksa harus menjual beberapa asetnya untuk bisa lepas dari jeratan sanksi dan kebangkrutan.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.