Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

EKSKLUSIF Sabina Katya Buka-Bukan Soal Alasan Dirinya Jadi PR, Bocorkan Program PT LIB Selanjutnya

Berikut kutipan wawancara eksklusif Sabina Katya bersama Tribun Network mulai dari alasan dirinya ingin bertugas sebagai PR PT LIB

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in EKSKLUSIF Sabina Katya Buka-Bukan Soal Alasan Dirinya Jadi PR, Bocorkan Program PT LIB Selanjutnya
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Foto profil Public Relation PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sabina Katya usai melakukan sesi wawancara khusus bersama wartawan Warta Kota, Rafzanjani di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Senin (12/2/2024). Tribunnews/Lendy Ramadhan 

EKSKLUSIF: Sabina Katya Buka-Bukan Soal Alasan Dirinya Jadi PR, Bocorkan Program PT LIB Selanjutnya

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operator sepakbola Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja merekrut dara muda bernama Sabina Katya Viena Diva.

Sabina begitu sapaan akrabnya kini bertugas sebagai Public Relation PT LIB.

Tugas Sabina cukup sentral di PT LIB, yakni melakukan proses komunikasi dalam membangun hubungan positif antara organisasi atau perusahaannya dengan publik yang terkait dengan perusahaan tersebut, mengelola citra serta reputasi perusahan di depan publik.

Nama Sabina sebenarnya cukup familiar di kalangan olahraga. 

Sabina merupakan mantan atlet wushu nasional yang kerap menyabet berbagai prestasi, antara lain medali emas kejuaraan Nasional wushu 2014 silam.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, kepiawaian dalam bela diri wushu pun mengantarkannya menjadi artis yang tampil pada sinetron laga ‘Saur Sepuh the Series’ dan ‘Anak langit pada 2017-2020.

Tak cukup sampai disitu, wanita kelahiran Jakarta 30 Juni 1998 tersebut juga punya latar belakang pendidikan hukum yang ia tuntaskan di Universitas Indonesia.

“Ya saya juga punya latar belakang hukum dari dari situ saya mau terus mengembangakn passion saya di olahraga dan keilmuan saya. Saya sempat kerja di APPI di sana saya masih mengerjakan hukum,” kata Sabina dalam wawancara di Studio Tribunnews, Jakarta, Senin (12/2/2024).

“Kemudian kenapa saya akhirnya di PR (Public Relations) karena saya melihat saya punya basic entertainment juga. Saya pernah main sinetron jadi insha Allah terbiasa dengan media, dengan shooting-shooting lalu sebagai PR sebenarnya kita harus memahami regulasi,” sambungnya.

Wanita yang mengidolakan karakter wonder woman itu mengatakan menjadi seorang PR operator kompetisi tidaklah mudah apalagi bagi dirinya yang pertama kali nyemplung di dunia sepakbola.

Ia pun terus mempelajari hal-hal soal sepakbola begitu pun dengan menyikapi permasalahan-permasalahan yang ada.

Salah satunya soal masih adanya tunggakan gaji yang dilakukan klub kepada para pemainnya. Menurutnya hal ini benar-benar harus diselesaikan dan PT LIB kedepan bakal memperketat data keuangan klub-klub yang berlaga di Liga 1 maupun Liga 2.

Public Relation PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sabina Katya (kiri) melakukan sesi wawancara khusus bersama wartawan Warta Kota, Rafzanjani (kanan) di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Senin (12/2/2024). Tribunnews/Lendy Ramadhan
Public Relation PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sabina Katya (kiri) melakukan sesi wawancara khusus bersama wartawan Warta Kota, Rafzanjani (kanan) di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Senin (12/2/2024). Tribunnews/Lendy Ramadhan (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Berikut kutipan wawancara eksklusif Sabina Katya bersama Tribun Network mulai dari alasan dirinya ingin bertugas sebagai PR PT LIB hingga membeberkan program-program PT LIB selanjutnya.

Kenapa memilih Anda memilih menjadi PR di Sepakbola, kan ada cabor-cabor lainnya?

Bola ini menarik karena stakeholdernya besar, prestasi sudah lumayan meningkat kalau sekarang. Kita melihat industrinya juga sudah besar, daripada cabor lain, misal basket pun belum se-nice sepakbola. Jadi saya melihat ini suatu opportunity buat saya, dimana passion saya olahraga dan saya insha Allah kuasi hukumnya dan juga tinggal belajar nih industrinya gimana. Apa yang bisa saya kembangi, apalagi masih spririt anak muda, masih bergejolak ya, jadi pengen maksimal.

Apa pandangan Anda soal sepakbola Indonesia saat ini?

Sepakbola Indonesia market yang tidak pernah habis, itu pandangan saya dan bersyukurnya kita di olahraga itu tidak akan tergantikan dengan AI di masa mendatang, soalnya kan ini yang dijual aktivitas fisiknya mungkin sudah ada esport tapi tidak menghabiskan yang nyata.

Tugas seperti apa yang diberikan PT LIB kepada Anda?

Jadi saya sebenarnya ingin meningkatkan image positif PT LIB kita kan lagi isitilah kita mau naik kelas, jadi itu harus tersampaikan dengan program-program yang kita punya. Kita mau merangkul semua dari suporter pun kita rangkul ya memang itu ada di PSSI, cuma karena kita bersinggungan dengan klub dan klub juga punya suporter jadi kita mau rangkul semua. Liga harus bareng-bareng, PSSI tidak bisa sendiri, kita harus bareng-bareng masyarakatnya juga harus mau untuk diajak naik kelas.

Yang pasti sebagai media relations karena segala informasi itu datang dari saya juga yang menyampaikan perpanjangan tangan dari LIB ke saya. Lalu saya juga sebagai creative development, di mana saya buat campaign yang bagian dari PR juga untuk membuat inisiatif dan membuka peluang baru untuk masyarakat sepakbola entah itu klubnya sendiri ataupun fans. Jadi kami mau yang ada di LIB ini berkelanjutan dan tidak hanya itu-itu saja.

Memperbaiki sepakbola Indonesia tentunya tidak mudah, Anda yakin bisa perlahan membuat kompetisi sepakbola kita menjadi lebih baik?

Ya memang tidak semudah itu, tapi kan kita tidak boleh jalan di tempat. Kita harus terus, memang banyak kepala di sepakbola ini karena semua orang ingin kita bagus, tapi kan tidak semudah itu juga. Jangankan bola, saya lihat juga wushu. Itu urus wushunya tidak semudah itu walupun prestasinya naik. itu kan istilahan lebih kecil ya dan di sepakbola ini tuntutannya banyak semua orang indonesia nonton bola.

Nah masyarakatnya mau juga dong diajak naik kelas gimana caranya tertib terus apa yang kita lakukan dimonitor boleh cuma saya kalau pantau sosmed itu lebih banyak yang menjatuhkan nih. Saya tahu mereka semangatnya pasti mau bagus tapi kami kan lagi berproses. Yang kami terapkan di sini di negara lain pun susah. Misal VAR, kita uji coba, di Thailand atau di mana mereka sampai empat tahun mereka baru bisa dan sebenarnya, di kita kan ini program yang bagus cuma kan mereka tidak tahu menahu soal itu. Ya itu memang bentuk kecintaan mereka dengan sepakbola, makanya saya ajak ayo kooperatif semuanya

Kemarin sempat dibahas soal penunggakkan gaji, langkah PT LIB seperti apa agar ke depan tidak lagi terjadi kejadian seperti itu?

Jadi untuk kasus yang kemarin, itu ternyata di musim lalu ada keputusan NDRC itu sudah aman kabarnya. Kemudian ujung-ujungnya malah kejadian lagi. Ini yang sebenarnya kami juga bingung karena total tunggakkannya tidak menutup dari kontribusi kami dan klub ini justru mau kami cepat-cepat turunin dana kontribusi. Itu kan tidak bisa karena itu harus ada tanggung jawabnya. Langkah kami apa, kami kedepan akan memperketat monitoring financial club supaya kejadian ini tidak terulang kembali, karena jujur yang satu ini unik sih. Kami mau jemput bola untuk selalu monitor.

Tercoreng tidak dengan adanya kejadian seperti ini?

Pastinya kompetisi yang diselenggarakan oleh PT LIB kami juga merasa ya kok gini, tapi ini sudah kejadian sekarang kami mengupayakan supaya tidak terjadi lagi dan saya akan membuat standarisasi klub akan kami monitor terus dan memang harus dipatuhi. kalau kami kami meminta misalnya data finansial pengeluaran berapa pemasukan berapa, sudah dibayarkan belum kewajibannya itu kami harus monitor.

Soal VAR kan memang sudah dibahas tapi menurut Anda pribadi gimana hadirya VAR di Liga 1, seberapa yakin buat sepakbola kita lebih baik?

Saya yakin karena memang kemarin-kemarin kan masalahnya di wasit. Kami mau membuat kompetisi lebih objektif karena tidak hanya ngejual ada VAR nih. Kami memang mau meningkatkan objektivitas dalam penilaian walupun hasil akhir ada di wasit lagi tap ikan masyarakat bisa lihat.

Ada yang bilang hadirnya VAR buat sepakbola tidak murni lagi, gimana soal pandangan tersebut?

Ya kan sepakbola berkembang. Mungkin kalau dulu bisa teknologi seperti itu mungkin juga sudah dijalani. Seperti HP kan dulu belum bisa merekam, karena ada kemajuan teknologi kadi kita harus ikutin kan masa mau di situ-situ saja.

Berarti hadirnya VAR menjanjikan sepakbola menjadi lebih baik?

Insya Allah kita harus optimis.

Hal apa lagi yang PT LIB lakukan untuk mengembangkan sepakbola dan lain sebagainya?

Kalau Liga Fans ID kami memang fokus ke suporter karena lumayan banyak insiden yang melibatkan suporter. Nah kan kita juga mau bareng-bareng bangun sepakbola Indonesia, kami mau di satu pintu itu kami punya data suporter. Jadi kalau misalnya dia berbuat tidak baik, rusuh itu kami bisa antisipasi kedatangannya.

Itu bisa juga jadi tidak hanya untuk komunitas klub, tapi di sana infrastruktur juga harus memadai gimana caranya kami mendetect orang-orang yang tidak tertib.

Ide ini memang untuk menertibkan, kedua supaya orang merasa nyaman berada di Stadion jadi kalau misalnya orang-orang nyaman pastinya akan banyak yang mau ke Stadion. Kami tidak mau lagi ada orang yang mau datang ke Stadion untuk nonton sepakbola tapi tidak mau karena ada rusuh terus.

Terus ada lagi LIB Superapp, itu program seperti apa dari PT LIB?

Jadi di sana suporter bisa untuk beli tiket pertandingan, integrasi juga dengan hotel dan tiket pesawat. Jadi kalau mau nonton pertandingan di mana gitu itu bia ke LIB Superapp dan kalau pesan pesawat dan Hotel itu ada diskonnya.

Terakhir apa yang mau Anda disampaikan ke pecinta sepakbola Indonesia?

Ya yang mau kami sampaikan di sini, kami di sini terus berbenah jadi kami juga minta tolong kerjasamanya untuk masyarakat pecinta sepakbola dukung kami dan monitor kami. Masukan juga sangat berarti bagi kami tapi kami juga ingin disuport.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas