Final Carabao Cup - Bicara Perpisahan Jurgen Klopp, Pochettino Minta Wasit Berlaku Adil
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino berharap agar wasit dapat berlaku adil saat melawan Liverpool di Final Carabao Cup 2023/2024.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino berharap agar wasit dapat berlaku adil saat melawan Liverpool di Final Carabao Cup 2023/2024.
Sebab ia tak ingin wasit belah sebelah karena ingin memberikan kado perpisahan untuk Jurgen Klopp.
Diketahui, saat ini Pochettino sedang mempersiapkan laga final Carabao Cup melawan Liverpool.
Laga final Carabao Cup antaran Chelsea vs Liverpool bakal digelar di Wembley Stadium, pada Minggu (25/2/2024) pukul 22.00 WIB.
Adapun laga final Carabao Cup ini merupakan partai ulangan edisi dua musim lalu saat Liverpool keluar sebagai juara.
Kala itu, Liverpool sukses mengalahkan Chelsea melalui drama adu penalti.
Jika melihat dari performa kedua tim belakangan ini, Liverpool tentu jelas diunggulkan.
Apalagi, Chelsea masih belum mampu tampil konsisten di beberapa laga terakhir.
Kini jelang melawan Liverpool, pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino pun mempersiapkan yang terbaik untuk timnya.
Ia ingin meraih trofi perdananya bersama Chelsea di musim ini.
Baca juga: Final Carabao Cup - Ketemu Liverpool, Pochettino Cuekin Kutukan Chelsea di Wembley
Jelang pertandingan melawan Liverpool, Pochettino pun mengungkapkan kekhawatirannya.
Ia pun khawatir bahwa wasit bakal berat sebelah karena tekanan dari pemain lawan dan fans Liverpool demi dapat memberikan kado perpisahan untuk Jurgen Klopp.
Diketahui, musim ini memang menjadi musim terakhir Jurgen di Liverpool.
Tentu para pemain The Reds dan fansnya akan berusaha mati-matian untuk memberikan kado terindah untuk sang manajer.
"Tekanan bukan ada di Klopp. Mungkin orang-orang yang ingin merayakan perpisahannya dengan Liverpool," ujar Pochettino yang dikutip dari ESPN.
"Saya rasa kami harus pastikan bahwa kami bisa bersaing secara fair di setiap keputusan nantinya."
"Saya rasa ketika kami menghadapi Liverpool di Anfield, terlalu banyak keputusan yang sebenarnya merugikan kami."
"Tapi setelah pengalaman laga terakhir saya di sana, saya ingin semua orang yang ada di Wembley tidak merasakan tekanan apapun."
"Bermain di level yang sama dan siapa tampil terbaik itu jadi pemenangnya, tidak merasakan tekanan dari orang-orang di sekitar, bukan? Anda paham lah maksud saya."
"Liverpool itu klub luar biasa. Saya cinta Klopp dan gayanya dia, luar biasa."
"Tapi tentu saja, ini adalah musim terakhirnya, Anda ingin berkompetisi secara adil, tidak ada yang berat sebelah, dan kedua tim harus diperlakukan sama," tutupnya.
Bagi Chelsea, dengan memenangkan trofi Carabao Cup ini dapat menjadi titik balik di era kepemilikan Todd Boehly.
Sebab, Chelsea memang selama ini belum tampil stabil.
Dengan memenangan gelar Piala Carabao Cup musim ini tentu akan menjadikan momentum kebangkitan The Blues.
Tak hanya itu, trofi Piala Carabao juga akan menjadi gelar perdana yang dipersembahkan Todd Boehly pada eranya.
Gelar Piala Carabao musim ini otomatis juga akan terasa mengandung sejarah bagi Chelsea.
Tambahan satu gelar Piala Carabao akan membuat koleksi trofi Chelsea di ajang tersebut menjadi enam piala.
Koleksi tersebut akan menyamai koleksi gelar Manchester United yang sudah meraup enam trofi Piala Carabao.
Menarik dinantikan mampukah Chelsea meraih gelar juara Carabao Cup esok?
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)