TRIBUNNEWS.COM - Hasil minor yang didapat Chelsea saat tampil di final Carabao Cup menjalar ke hal lainnya.

Kabarnya ada keretakan di kubu Chelsea setelah Enzo Fernandez dan kolega kalah dari Liverpool.

Keretakan hubungan antara petinggi Chelsea, Todd Boehly dengan pelatih The Blues, Mauricio Pochettino dikabarkan terjadi.

Para petinggi Chelsea dikabarkan tak puas dengan hasil yang didapatkan The Blues.

Sebuah kejadian saat penyerahan medali bak memperkeruh suasana tim.

Namun, kabar keretakan itu buru-buru dibantah oleh Pochettino.

Ia mengaku senang bekerja di Chelsea.

Pelatih asal Argentina itu mengatakan mendapat banyak dukungan positif dari para pemilik.

Baca juga: Prediksi Skor Chelsea vs Leeds United Piala FA: Ambisi The Blues Cari Obat Penawar Luka

"Saya merasakan dukungan luar biasa dari mereka," ujar Pochettino dikutip dari Football London.

"Saya tidak akan berbohong soal itu. Ketika saya melangkah di Wembley, saya sangat marah."

"Saya hampir menangis. Ketika saya datang kemari sangat sulit untuk menghentikan diri saya sendiri," sambungnya.

Lebih lanjut, Pochettino akan menjadikan kekalahan ini batu loncatan untuk kembali bangkit pada laga-laga selanjutnya.

"Kami perlu bekerja lebih keras, kami perlu melakukan hal-hal yang lebih baik."

"Kami perlu berkembang untuk bersaing di level ini melawan tim yang berada dalam enam atau tujuh tahun terakhir," kata Pochettino.

Bahkan Pochettino beranggapan bahwa pencapaian Liverpool saat ini merupakan jerih payahnya dalam beberapa tahun belakangan.

"Saya ingat setelah tiga atau empat tahun, Liverpool kehilangan Liga Champions, kehilangan Liga Europa."

"Mereka percaya pada proyek tersebut dan musim depan. menjadi lebih kuat sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan," tambah pelatih Chelsea itu.

Baca juga: Mauricio Pochettino Tetap Bangga Dengan Pemain Chelsea Meski Kalah Di Final

Jika menilik lebih detail statistik kedua tim, baik Chelsea dan Liverpool memiki rapor yang tak jauh berbeda.

Seperti halnya dari segi shots on target, Chelsea mampu melesatkan 9 tembakan dan Liverpool melakukannya 11 kali.

Bahkan dari segi penguasaan bola juga hampir berimbang dengan Chelsea 46 persen dan Liverpool 54 persen.

Menaggapi hal itu, Pochettino menyoroti finishing anak asuhnya yang kurang tajam.

Bahkan salah satu pemain Chelsea, yakni Cole Palmer membuang pulang emas pada menit ke-20. Tinggal berhadapan dengan kiper Liverpool Caoimhin Kelleher, mantan pemain Manchester City itu gagal menempatkan bola dengan baik.

"Rasanya seperti peluang besar yang terbuang sia-sia bagi Chelsea. Tim Liverpool, tim Liverpool yang terkuras, ada di sana untuk diambil."

"Chelsea mempunyai lebih dari cukup peluang namun sia-sia di depan gawang," tambah pelatih Chelsea itu.

(Tribunnews.com/Guruh)