Momen Penggunaan VAR Pertama di Liga 1, Bantu Persis Solo Sabet Gelar Juara EPA U-20
Momen penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pertama di kompetisi resmi sepak bola Indonesia tersaji dalam laga final lite Pro Academy Liga 1 U-20
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Momen penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pertama di kompetisi resmi sepak bola Indonesia tersaji dalam laga final lite Pro Academy Liga 1 U-20, Kamis (7/3/2024) sore WIB.
Penggunaan VAR ini turut membantu Persis Solo U-20 keluar sebagai juara EPA U20 2023/2024.
Adapun hasil duel Persita Tangerang U-20 vs Persis Solo U-20 di Stadion Manahan berakhir dengan skor 1-3.
Pertandingan final ini sekaligus menjadi ujicoba penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi sepak bola Indonesia dibawah naungan PSSI.
Rupanya dengan adanya VAR ini membuat laga final EPA U-20 berlangsung adil.
Sebab, VAR berhasil membatalkan hadiah penalti kepada Persita Tangerang U-20.
Momen penggunaan VAR pertama di Liga 1 itu tersaji pada menit ke-84.
Berawal dari Persita Tangerang U-20 yang mendapatkan hadiah penalti usai Kaka Reda Depriadi ditekel oleh Surya Dharma Putra di dalam kotak terlarang.
Kemudian wasit Thoriq Alkatiri pun langsung menunjuk titik putih.
Setelah melakukan beberapa diskusi dengan ruangan VAR, Thoriq pun akhirnya mengecek VAR di pinggir lapangan.
Baca juga: Intip Persiapan VAR di Liga 1, LIB Agendakan Mulai saat Championship Series
Alhasil, Kaka Reda dianggap diving terlebih dahulu sebelum ditekel Surya Dharma Putra.
Dan penalti yang diberaikan kepada Persita Tangerang pun dibatalkan.
Kemenangan ini membuat Persis Solo berhasil meraih titel perdana Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2023/2024.
Adapun tiga gol dari Persis Solo U-20 di laga ini dicetak oleh Dicky Daniel Pontolaeng (30'), (74'), Ibnul Mubarak (51').
Sedangkan gol tunggal dari Persita dilesakkan Ikwan Ali Tanamal pada menit ke-19.
Intip Penerapan VAR di Liga 1
Diketahui, laga final Elite Pro Academy U-20 antara Persis Solo vs Persita Tangerang menjadi kesempatan pertama operator liga, Liga Indonesia Baru (LIB) menerapkan VAR dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Kesempatan ini adalah trial pertama dari sejumlah persiapan yang dilakukan LIB sebelum memfasilitasi kompetisi profesional sepak bola Indonesia dengan VAR.
Trial tidak hanya dilakukan pada laga final ini, tetapi akan dilakukan beberapa kali lagi pada laga pertandingan ujicoba sebelum diimplementasikan ke Liga 1, khususnya saat Championship Series di mana empat klub akan bersaing memerebutkan titel juara.
"Hari ini menjadi final dari kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-20 seperti yang sudah kita beritahu sebelumnya bahwa di partai final U-20 ini menjadi spesial karena ini menjadi salah satu trial kita dalam penerapan VAR," buka Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra di Stadion Manahan, Kamis (7/3/2024).
"Sejak Mei 2023 lalu Juni 2023 kita melakukan deklarasi bahwa kita ingin menerapkan VAR di kompetisi Liga 1 2023/2024 tetapi dalam perjalanan dengan dinamika yang terjadi ada sesuatu yang harus dipersiapan lebih baik terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM) sehingga memang kita tunda pelaksanaannya pada Championship Series di bulan Mei mendatang," sambungnya.
Lalu bagaimana dengan penerapan VAR di venue Championship Series?
Baca juga: LIB Bantah Laga Arema FC vs Persija Pakai VAR, Musim Ini Cuma Championship Series yang Dapat Untung
Diketahui, Stadion Manahan, Solo punya pengalaman menggelar pertandingan Piala Dunia U-17 yang mana menerapkan teknologi VAR dalam keberlangsungannya.
Tidak hanya Stadion Manahan, tetapi juga venue lainnya yang digunakan untuk Piala Dunia U-17, Stadion JIS, Stadion Si Jalak Harupat, dan Stadion Gelora Bung Tomo.
Oleh karena itu, penerapan trial VAR kali ini dirasa tepat, selain bukan kompetisi profesional tetapi juga pada venue yang sudah memiliki pengalaman menggunakan teknologi tersebut.
Syarat pertama yang harus dipersiapkan untuk penerapan VAR jelas mengenai alatnya.
Yang kedua dan ketiga adalah perangkat pertandingan yang terkait, wasit yang memimpin pertandingan hingga replay operator yang nantinya bertugas di balik layar ruangan VAR.
Jadi, prinsipnya, selama venue pertandingan Liga 1 yang pernah menggelar siaran langsung meskipun tidak memiliki ruangan khusus untuk operator VAR masih bisa menerapkan VAR.
Jika venue pertandingan tidak memiliki ruangan khusus untuk layar dan peralatan VAR, LIB menyiapkan truk atau van untuk memfasilitasi itu.
"Kesiapan stadion yang pertama harus benar-benar siap tentu alat VARnya, yang kedua wasitnya yang sudah terlisensi, VAR dan Asisten VARnya, dan yang ketiga adalah replay operator yang juga sudah dilatih oleh Hokai," beber Asep
"Berikutnya adalah bagaimana dalam implementasi di dalam stadion, juga sangat bergantung kepada tim tv produksi."
"Jadi kamera yang digunakan untuk broadcast itupulalah yang digunakan untuk masuk ke dalam ruangan VAR."
"Kalau bicara kesiapan, sepanjang stadion itu pernah punya pengalaman dalam melakukan siaran langsung tinggal nanti bagaimana menyambungkan antara jaringan tv tadi ke VAR Room."
"Kalau di Stadion Manahan karena pernah digunakan Piala Dunia U17 maka kita bisa menggunakan VAR di dalam stadion. Kalau untuk Championship Series, jika stadionnya tidak memungkinkan untuk dilakukan maka kita sudah menyiapkan 12 VAR dalam truck atau van yang bisa bergerak mobile tinggal bagaimana nanti truck tersebut menuju ke stadion," jelasnya.
Dengan begitu, tidak masalah di manapun akan berlangsungnya Championship Series Liga 1 yang sangat mungkin untuk menerapkan VAR.
"Tentu ada instalasi di sana disatukan dengan kamera broadcast yang ada dan tinggal menyambungkan ke review area di pinggir lapangan, maka sebetulnya itu sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan," tambahnya.(*)
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.