Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tren Bersejarah Tottenham Sirna Usai Dibantai Fulham

Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga, peribahasa itulah yang cocok menggambarkan nasib Tottenham setelah dibantai Fulham, dinihari tadi.

Penulis: Dwi Setiawan
zoom-in Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tren Bersejarah Tottenham Sirna Usai Dibantai Fulham
BEN STANSALL / AFP
Pelatih Kepala Tottenham Hotspur Yunani-Australia Ange Postecoglou (kanan) lokos ke bek Tottenham Hotspur Italia #38 Destiny Udogie setelah ia dilanggar selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan West Ham United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 7 Desember. 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah jatuh tertimpa tangga dapat diartikan mendapatkan musibah secara beruntun alias bertubi-tubi.

Bunyi peribahasa itulah yang barangkali cocok menggambarkan nasib Tottenham Hotspur.

Ya, Tottenham mendapatkan nasib apes sekaligus sial saat bertemu Fulham dalam laga pekan 29 Liga Inggris.

Bermain di Stadion Craven Cottage, Minggu (17/3/2024), Tottenham tak berdaya saat dibantai Fulham dengan skor 3-0.

Baca juga: Tembok Tottenham Hotspur Berlubang, Ange Postecoglou Bakal Ulang Rencana Darurat

Dalam laga ini, Tottenham bukannya tidak bisa memberikan perlawanan melawan Fulham selaku tuan rumah.

Hal ini dibuktikan dengan catatan penguasaan bola Tottenham yang mencpaai 57 persen dan jumlah 14 tembakan.

Hanya saja memang dari semua tembakan yang dilepaskan Tottenham, tidak ada satupun yang berbuah gol.

BERITA TERKAIT

Sebaliknya, Fulham sebagai tuan rumah mampu tampil lebih efektif dan efisien sehingga mampu mencetak gol.

Dari tujuh tembakan yang mengarah ke gawang Tottenham, tiga diantaranya berhasil dikonversikan menjadi gol.

Tiga gol yang dicetak Fulham dalam laga ini dicetak oleh Rodrigo Muniz (42', 61') dan Sasa Lukic (49').

Kemenangan tiga gol tanpa balas akhirnya mewarnai hasil laga Fulham vs Tottenham di Craven Cottage.

Fulham selaku tuan rumah berhak mendulang tiga poin, sementara Tottenham pulang dengan tangan hampa.

Khusus bagi Tottenham, kekalahan telak melawan Fulham menyisakan berbagai fakta dan catatan filu.

Bek Bournemouth #15 Adam Smith (kiri) berusaha merebut bola dari kaki striker Tottenham Hotspur #07 Son Heung-Min selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris, pada 31 Desember 2023.
Bek Bournemouth #15 Adam Smith (kiri) berusaha merebut bola dari kaki striker Tottenham Hotspur #07 Son Heung-Min selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris, pada 31 Desember 2023. (Ben Stansall / AFP)

Pertama, kekalahan melawan Fulham membuang peluang Tottenham untuk menyodok ke posisi empat besar.

Seandainya mampu mencuri tiga angka dari Fulham, Tottenham dipastikan kembali masuk ke zona Liga Champions.

Dengan koleksi 56 poin, Tottenham berhak menggeser Aston Villa dari posisi keempat sekaligus unggul satu angka.

Hanya saja skenario itu tidak terjadi setelah Tottenham kalah secara mengesankan di tangan Fulham.

Hasil negatif tersebut kini membuat Tottenham tertahan di posisi kelima dengan perolehan 53 poin saja.

Jarak poin tersebut rawan disalip Manchester United yang berada tepat di bawah Tottenham.

Selain itu, jarak poin tersebut juga membuat Tottenham rawan ditinggal Aston Villa yang belum memainkan laga pekan 29.

Kini, perjuangan Tottenham untuk memperebutkan tiket Liga Champions musim depan kian berat.

Apalagi pada sisa laga musim ini, Tottenham masih bertemu Liverpool, Arsenal dan Manchester City selaku calon juara.

Alhasil butuh kerja keras dan keberuntungan agar Tottenham kembali masuk ke zona empat besar akhir musim ini.

Kedua, kekalahan memalukan melawan Fulham menghentikan tren bersejarah Tottenham yang selalu mencetak gol.

Sebelum gagal mencetak gol ke gawang Fulham, Tottenham diketahui rutin mencetak gol dalam setiap laga di Liga Inggris.

Dikutip Squawka, lini depan Tottenham setidaknya rutin mencetak gol dalam 39 laga beruntun di Liga Inggris.

Catatan tersebut menjadi yang kedua terbaik dalam sejarah Liga Inggris, setelah Arsenal sebagai raja utamanya.

Arsenal tercatat mampu menjadi tim dengan rutinitas mencetak gol terlama yakni 55 laga beruntun (2001 s/d 2002).

Di tengah perjuangan Tottenham untuk menyalip rekor rival sekotanya itu, catatan itu malah terhenti, dinihari tadi.

Kini, Tottenham harus mengulangi kembali tren bersejarah tersebut jika berambisi menyamai rekor Arsenal.

Pelatih Kepala Tottenham Hotspur Yunani-Australia Ange Postecoglou (kanan) lokos ke bek Tottenham Hotspur Italia #38 Destiny Udogie setelah ia dilanggar selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan West Ham United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 7 Desember.
Pelatih Kepala Tottenham Hotspur Yunani-Australia Ange Postecoglou (kanan) lokos ke bek Tottenham Hotspur Italia #38 Destiny Udogie setelah ia dilanggar selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan West Ham United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 7 Desember. (BEN STANSALL / AFP)

Ketiga, kekalahan melawan Fulham juga menambah rapor merah lini pertahanan Tottenham musim ini.

Hingga matchday 29, gawang Tottenham yang dijaga Vicario telah kebobolan 42 gol, termasuk tiga gol dari Fulham.

Catatan kebobolan 42 gol menjadikan Tottenham sebagai tim big six yang paling banyak kemasukan gol sejauh ini.

Torehan kemasukan 42 gol dari 29 laga jelas menjadi pekerjaan berat bagi Tottenham jika ingin bersaing di papan atas.

Itulah tiga fakta pilu yang mewarnai kekalahan Tottenham setelah dibantai Fulham di Craven Cottage, dinihari tadi.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas