TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Alejandro Garnacho telah memperjelas pendiriannya tentang potensi kepindahan dari Manchester United ke Real Madrid.

Seperti diketahui, Real Madrid Exclusivo mengklaim pekan lalu bahwa presiden Real Madrid, Florentino Perez akan mengunjungi Kota Manchester untuk pertandingan perempat final Liga Champions mendatang melawan Manchester City.

Dikatakan bahwa ada satu urusan utama yang ada di pikirannya - berbicara dengan rombongan bintang Manchester United, Alejandro Garnacho mengenai transfer mendatang.

Pernah Di Tim Muda Atletico Madrid

Alejandro Garnacho lahir di Madrid dan mewakili tim muda Atletico Madrid selama lima tahun sebelum pindah ke Inggris dan United pada tahun 2020.

Perez tampaknya yakin bisa memikat pemain internasional Argentina itu kembali ke kota kelahirannya.

Namun menurut jurnalis TyC Sports Gaston Edul, Garnacho telah menegaskan bahwa dia tidak ingin bermain untuk Real Madrid saat ini dalam karirnya.

Impikan Bermain Di Real Madrid

Namun, ditambahkan bahwa 'impian pemain sayap itu adalah bermain untuk Real Madrid' sebelum akhirnya pensiun dari sepak bola.

Garnacho berhasil menembus tim utama United musim lalu, yang merupakan musim pertama manajer Erik ten Hag bertugas di Old Trafford.

Pemain berusia 19 tahun ini semakin berkembang musim ini, mencetak lima gol dalam 28 pertandingan Liga Premier - termasuk gol tendangan sepeda yang luar biasa melawan Everton pada bulan November.

Dia telah berpindah ke sisi sayap kanan dalam beberapa bulan terakhir, setelah secara teratur tampil di sayap kiri musim lalu.

Bukan Tentang Pemain Sayap

Mengungkap alasan perubahan tersebut, Ten Hag mengatakan kepada Sky Sports pada bulan Desember: "Ini bukan hanya tentang pemain sayap. Anda selalu menginginkan full-back di sana.

“Tetapi kami sering kali harus melakukan kompromi pada paruh pertama musim ini. Diogo Dalot memiliki kemampuan berkaki kanan di sisi kiri. Ini bisa bekerja dengan sangat baik tetapi tidak selalu bermanfaat bagi striker Anda.

“Dengan Garnacho di kanan, Anda mendapatkan pemain berkaki kanan, tipe pemain berbeda yang bisa masuk ke dalam tetapi juga keluar. Kami menginginkan dinamika itu dengan bertukar posisi, kombinasi, masuk ke belakang, mengeluarkannya dari segitiga dan, dari sana, melayani striker kami."