Xabi Alonso Ingin Terus Sempurna, Jelang Laga Bayer Leverkusen vs AS Roma
PELATIH Bayer Leverkusen, Xabi Alonso memperingatkan pasukannya bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan jelang menjamu AS Roma.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Xabi Alonso Ingin Terus Sempurna, Jelang Laga Bayer Leverkusen (2)vs(0) AS Roma
TRIBUNNEWS.COM- PELATIH Bayer Leverkusen, Xabi Alonso memperingatkan pasukannya bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan jelang menjamu AS Roma dalam leg kedua semifinal Liga Europa di Stadion BayArena, Leverkusen, Jumat (10/5) dini.
Tampaknya tahun ini benar-benar menjadi tahunnya Bayer Leverkusen. Tim berjuluk "Die Werkself" ini telah menjuarai Bundesliga dengan sisa waktu satu bulan. Mereka juga berada di jalur yang tepat untuk menjuarai Piala Jerman, dan tinggal 90 menit lagi untuk mencapai Final Liga Europa.
Leverkusen tidak terkalahkan di semua kompetisi musim ini. Mereka dengan meyakinkan menang 2-0 pada leg pertama di Stadion Olimpico pekan lalu. Kedua gol tercipta berkat aksi Florian Wirtz – yang memanfaatkan kesalahan Rick Karsdorp –, dan gol Robert Andrich dari jarak jauh.
“Kami berjuang keras dengan kekuatan dan disiplin, namun masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” kata Xabi Alonso dalam konferensi persnya.
Pekan lalu, pelatih asal Spanyol ini mengejutkan banyak orang dengan menggunakan sistem False 9 di mana Amine Adli beroperasi di lini depan, meninggalkan Patrik Schick, dan pencetak gol terbanyak Victor Boniface di bangku cadangan.
Pendekatan yang sama juga dilakukan pada pertandingan besar lainnya melawan Bayern Munich dan Borussia Dortmund, sehingga menunjukkan rasa hormat mereka terhadap Roma.
“Kami bermain bagus dalam serangan balik, dan meski kami mungkin tidak memanfaatkan seluruh peluang yang ada untuk mencetak gol ketiga, kami tetap puas. Saya harap kami bisa merayakannya bersama dengan fans kami di leg kedua,” ujar Alonso.
Sang pelatih mengakui, sebenarnya mereka hanya mengambil sedikit risiko di Stadio Olimpico. “Itu adalah penampilan yang terfokus dengan kecerdasan dan kedewasaan. Roma punya peluang, lalu gol pembuka memberi kami kepercayaan diri lebih, kami melakukan hal yang benar saat menguasai dan mematikan bola," katanya.
“Kami merasa stabil di babak kedua dan nyaris tidak membiarkan Roma terlalu banyak, mengetahui bahwa jika kami tetap solid dan disiplin di lini belakang, kami selalu bisa menciptakan peluang,” kata Alonso.
Pada leg kedua lusa, Leverkusen akan tetap lolos jika kalah dengan selisih satu gol. Sementara jika kalah dengan selisih dua gol, akan membuat mereka harus melanjutkan ke perpanjangan waktu.
Tentu saja, jika sampai kalah, hal itu akan merusak peluang "Die Werkself" untuk menyamai atau bahkan melampaui rekor 48 pertandingan tak terkalahkan sepanjang masa, yang diukir klub raksasa Portugal, Benfica dari Desember 1963 hingga Februari 1965.
“Ini adalah perjalanan yang luar biasa. Saya menghargai mentalitas tim yang hebat, tingkat konsentrasi yang konstan di seluruh tim, namun kami tidak ingin berhenti sekarang. Kami harus terus sempurna jika ingin mempertahankannya selama sisa musim ini,” kata Alonso yang menyebut harapan untuk menggapai tiga trofi juara itu sudah semakin dekat.
Kubu Roma sementara itu menahan imbang Juventus 1-1 di laga terakhir berkat gol Romelu Lukaku, yang disamakan oleh Bremer. Ini membuat Giallorossi tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir.
Skuat asuhan Daniele De Rossi saat ini masih tertahan di peringkat enam klasemen sementara Serie A dengan 60 poin dari 35 laga. Masih terpaut empat poin dari Bologna di posisi empat, dan kalah selisih gol dari Atalanta di peringkat lima.
Para pendukung Roma sempat ketar-ketir ketika pemain andalan, Paulo Dybala ditarik di babak pertama karena cedera saat melawan Juventus.
Situs Calciomercato.com menulis, Dybala telah menjalani serangkaian tes medis bersama Roma kemarin.
Dipastikan, sang penyerang cedera adduktor, sehingga pelatih Daniele De Rossi dapat bernapas lega menjelang pertandingan penentuan melawan Bayer Leverkusen.
De Rossi sendiri optimistis bisa membalikkan keadaan meski telah tertinggal dua gol, dan bermain di kandang lawan.
“Kami harus percaya bisa membalikkan keadaan, seolah-olah itu hal yang mudah, mengingat 28 menit awal di leg pertama. Sebelum kebobolan, kami punya peluang bagus, bermain agresif, dan bisa mempertahankan bola,” ujar De Rossi dikutip dari Roma Press.
“Kami menguasai 68 persen penguasaan bola (pada leg pertama). Dan kami tak boleh bermain terlalu terburu-buru (di leg kedua) karena kami bukan kebobolan lima gol, tapi hanya dua,” katanya menegaskan. (Tribunnews/den)
Prakiraan Formasi
Leverkusen 3-4-3
Lukas Hradecky; Odilon Kossounou, Robert Andrich, Edmont Tapsoba; Nathan Tella, Granit Xhaka, Exequiel Palacios, Arthur; Jonas Hofmann, Patrik Schick, Adam Hlozek
AS Roma 4-3-3
Mile Svilar; Rasmus Kristensen, Obite Ndicka, Diego Llorente, Angelino; Bryan Cristante, Leandro Paredes, Lorenzo Pellegrini;
Paulo Dybala, Romelu Lukaku, Tommaso Baldanzi