Budi Sudarsono Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Krisis Striker: Klub Liga 1 Lebih Pilih Pemain Asing
Budi Sudarsono mengatakan jika fenomena tersebut sangat berkaitan dengan kompetisi sepakbola di Indonesia, khususnya Liga 1.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Budi Sudarsono Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Krisis Striker: Klub Liga 1 Lebih Pilih Pemain Asing
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lini serang di Timnas Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan publik pecinta sepakbola tanah air.
Pemain yang kini mengisi posisi striker di Skuad Garuda dinilai belum cukup untuk mendobrak pertahanan lawan.
Di Timnas Indonesia, setidaknya ada tiga nama yang belakangan sering dipanggil oleh Pelatih Shin Tae-yong.
Mereka adalah Rafael Struick, Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka Bintang Brilliant.
Hal tersebut menarik perhatian Mantan penyerang Timnas Indonesia era 2000-an, Budi Sudarsono.
Budi Sudarsono mengatakan jika fenomena tersebut sangat berkaitan dengan kompetisi sepakbola di Indonesia, khususnya Liga 1.
Mantan pemain Persija Jakarta itu mengatakan bahwa saat ini hampir seluruh klub Liga 1 lebih menggunakan jasa pemain asing untuk posisi striker.
"Problemnya adalah di kompetisi. Kompetisi itu idealnya striker yang sekarang itu pemain asing, pemain lokal jarang sih," ungkap Budi Sudarsono.
"Sananta pun jarang (bermain), jadi emang jam terbang itu perlu apalagi jam terbang internasional," imbuhnya.
Sejatinya, kehadiran pemain asing di klub-klub Liga 1 menjadi motivasi bisa menjadi pemantik striker lokal untuk bisa tampil lebih trengginas.
Di sisi lain, Budi pun menyinggung jika ada perbedaan strategi yang dipakai pada eranya dulu dan saat ini.
Kendati demikian, dalam hal ini, lanjut Budi, klub Liga 1 tidak bisa menjadi kambing hitam.
"Apalagi formasi yang sekarang itu jauh beda dengan dulu, dulu kan pake 2, 1 striker, 1 second striker dan sebagainya. Kan gitu kalau sekarang kan hanya 1 yang lain hanya di sayap," tutur Budi.
|Mungkin karena problemnya itu, jam terbang di timnya it menurut saya kurang, kepercayaan (dari klub) itu," pungkasnya.
Sekadar informasi, jika menilik statistik Liga 1 2023/24, memang sangat jelas jika striker asing sangat mendominasi dalam hal mencetak gol.
Dalam 10 besar pencetak gol terbanyak, tak ada satu striker lokal bertengger.
Hanya ada dua pemain yang berhasil masuk dalam 15 besar pencetak gol terbanyak untuk musim reguler Liga 1 2023/24.
Dua pemain itu adalah Stefano Lilipaly dan Malik Risaldi. Dua pemain yang sama-sama bukan berposisi sebagai striker murni.
Stefano Lilipaly menjadi pemain berstatus WNI yang paling subur dalam urusan mencetak gol dan assist selama babak reguler.
Pemain milik Borneo FC itu mengemas 11 gol dan 17 asist untuk Pesut Etam - julukan Borneo FC.
Tak hanya Lilipaly, pemain Madura United, Malik Risaldi, yang merupakan pemain sayap, sukses mengemas 11 gol selama babak reguler Liga 1 2023/24.
Statistik kedua pemain tersebut masih bisa bertambah, karena Borneo FC dan Madura United, akan tampil di Championships Series.