Dipecat Barcelona, Xavi Hernandez Merasa Jadi Kambing Hitam saat Melatih Blaugrana
Xavi Hernandez merasa dirinya dijadikan kambing hitam Barcelona selama dua setengah musim menjabat menjadi pelatih Blaugrana.
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Xavi Hernandez beberkan keluh kesahnya setelah diputus kontrak dari kursi kepelatihan Barcelona.
Berakhir sudah sepak terjang kepelatihan Xavi Hernandez seusai melakoni laga terakhirnya bersama Barcelona saat melawan Sevilla di Stadion Ramon Sanches Pizjuan, Senin(27/05/2024).
Xavi berada dalam jajaran pelatih Barcelona selama dua setengah musim, namun dirinya mengaku bahwa kerap menjadi sasaran alias dikambing hitamkan saat anak asuhnya sedang berada di peforma yang buruk.
Pelatih berdarah Spanyol itu mendapatkan surat pemecatan sebelum melakoni laga terakhir di Liga Spanyol.
Pada awalnya, Xavi sudah lebih dulu mengumumkan akan hengkang dari Blaugrana.
Namun, dari pihak Barcelona tetap menahan dirinya untuk tetap bersama tim asal Catalan itu hingga musim depan.
Akan tetapi, perubahan sikap yang terjadi oleh sang presiden Laporta usai Xavi mengungkit kondisi finansial klub yang menjadi sumber utama masalah kebobrokan Barcelona.
Baca juga: Masa Bakti dengan Barcelona Usai, Xavi Hernandez Belum Rela Meninggalkan Tim Catalan
Pelatih berusia 44 tahun itu menegaskan bahwa dirinya sudah memberikan yang terbaik untuk mantan timnya itu.
Namun, dirinya kerap kali berusaha bertahan dari sasaran kritik dan situasi klub yang sedang terombang-ambing.
"Saya merasa semua yang saya lakukan telah menyebabkan kegaduhan," ujar Xavi Hernandes dilansir Marca.
"Mereka (pihak Barcelona) secara umum menargetkan saya."
"Saya belum bisa bekerja dengan tenang dan tenang, kami ingin bekerja."
"tetapi itulah kehidupan yang dimiliki oleh seorang pelatih, sayang sekali," tambahnya.
Xavi Hernandez pun memberikan pesan kepada calon pelatih baru tentang kondisi klub.
Mantan juara Piala Dunia 2010 tersebut memberikan pesan bahwa situasi akan menjadi sulit karena klub sedang berada dalam keadaan ekonomi yang buruk.
"Situasinya tidak akan berubah, alasannya harus dijelaskan oleh siapa pun yang mengambil keputusan," ujar Xavi.
"Biarkan dia (pelatih baru) tahu bawa dia akan menghadapi situasi yang sulit, dengan situasi ekonomi yang buruk," terangnya.
Dengan kepergian Xavi Hernandez, kursi kepelatihan raksasa Catalan pada musim depan akan kosong.
Hal itu tentu pihak manajemen Barcelona harus mencari pengganti baru untuk menjadi nahkoda Blaugrana.
terdapat rumor beberapa nama pelatih yang akan mengisi kursi kepelatihan Barca, kandidat terkuat adalah mantan manajer Bayern Munchen yaitu Hansi Flick.
(Tribunnews.com/Pradipta Aji Surya Pratama)