Ketemu Musuh Bebuyutan, Sejarah Tak Memihak Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF U19
Pertempuran Timnas Indonesia vs Malaysia dipastikan akan menghiasi babak semifinal Piala AFF U19 2024.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran Timnas Indonesia vs Malaysia dipastikan akan menghiasi babak semifinal Piala AFF U19 2024.
Keseruan laga Timnas Indonesia vs Malaysia akan dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (27/7/2024) malam.
Duel Timnas Indonesia vs Malaysia memang tidak terelakkan harus terjadi di semifinal, bukan di fase grup ataupun final.
Timnas Indonesia sendiri lolos semifinal dengan status juara grup usai menyapu bersih laga penyisihan dengan kemenangan.
Skuad Garuda Nusantara tanpa ampun melibas Filipina, Kamboja dan Timor Leste dengan performa yang baik di fase grup.
Baca juga: Pelatih Malaysia Tak Gentar Hadapi Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF U19 2024
Keberhasilan Timnas Indonesia lolos dengan status juara Grup A membuat tim besutan Indra Sjafri ketemu juara Grup C.
Kebetulan, juara Grup C berhasil diamankan oleh Malaysia yang mampu bersaing cukup baik dengan Thailand.
Gegara status itulah, Timnas Indonesia dan Malaysia harus bertemu pada babak semifinal Piala AFF U19 edisi kali ini.
Di babak semifinal, baik Timnas Indonesia dan Malaysia jelas tak mau mengalah satu sama lain.
Kemenangan dirasa seperti harga mati yang bakal diperjuangkan mati-matian oleh kedua negara di semifinal.
Tak hanya soal tiket final saja yang diperebutkan, melainkan juga soal harga diri dan adu gengsi kedua belah pihak.
Tidak bisa dipungkiri, jikalau rivalitas hubungan Indonesia dengan Malaysia terutama sepak bola memang cukup panas.
Tingginya rivalitas kedua negara pun akhirnya berujung pada meningkatnya tensi laga Indonesia kontra Malaysia.
Jika salah satu pihak berhasil meraih kesuksesan besar termasuk juara, maka pihak satunya biasanya bakal jadi bahan ejekan.
Begitupula jikalau ada satu pihak yang dianggap pecundang, maka pihak satunya bakal berbangga diri dengan capaiannya.
Publik tentu masih ingat dengan berbagai kekalahan menyakitkan yang diderita Timnas Indonesia saat bertemu Malaysia.
Mulai dari final Piala AFF 2010, final SEA Games 2011, semifinal Piala AFF U19 2018 jelas masih terngiang-ngiang kenangan buruknya.
Kini, Timnas Indonesia tentu ingin memperbaiki rapornya saat bertemu Malaysia di semifinal Piala AFF U19 2024.
Hanya saja memang bukan perkara mudah bagi skuad besutan Indra Sjafri untuk menyingkirkan Malaysia di babak tersebut.
Meski mampu menyapu bersih laga babak penyisihan dengan kemenangan, perbaikan besar masih perlu dilakukan Garuda.
Terutama perbaikan dalam hal kolektifitas permainan, variasi serangan dan keklinisan dalam menyelesaikan peluang.
Fakta bahwa Malaysia masih menjadi tim dengan pertahanan terbaik lantaran baru kebobolan satu gol di Piala AFF U19 2024.
Hal itu seakan menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas Indonesia untuk meruntuhkan tembok solid milik Harimau Malaya.
Ditambah, sejarah nyatanya tidak terlalu memihak Timnas Indonesia ketika sudah berada di fase semifinal.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2002, Timnas Indonesia baru mampu mencapai babak empat besar sebanyak empat kali.
Jika dihitung dengan edisi kali ini, maka skuad Garuda Muda telah menembus semifinal sebanyak lima kali.
Bandingkan dengan Malaysia yang setidaknya mampu mencapai fase semifinal sebanyak delapan kali.
Dari empat semifinal yang pernah dilakoni Timnas Indonesia, hanya satu kali saja Garuda melewatinya dan akhirnya juara.
Sementara, tiga sisa semifinal lainnya harus berakhir pilu lantaran Garuda kalah melawan musuh-musuhnya.
Berbeda lagi dengan Malaysia yang mampu melewati tujuh kali babak semifinal untuk melaju ke final, dan hanya kalah tiga saja pada fase tersebut.
Melihat data tersebut, sejarah seakan tidak terlalu memihak Timnas Indonesia ketika bertarung di Piala AFF U19.
Berbekal dukungan publik tuan rumah, tentu Timnas Indonesia ingin menyingkirkan Malaysia selaku juara bertahan.
Sekaligus mengamankan tiket final Piala Asia U19 2024 guna menjaga asa mengakhiri paceklik gelar selama 11 tahun lamanya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.