Piala Presiden 2024 Ajang Persis Solo Menaikkan Level, Milo Banyak Belajar dari Persib hingga Arema
Komentar pelatih Persis Solo jelang lawan Persija dalam perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2024, Milomir Seslija menerima banyak pelajaran penting
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Persis Solo sebagai tuan rumah laga semifinal dan final Piala Presiden 2024 bersiap untuk menghadapi Persija Jakarta untuk memperebutkan tempat ketiga terbaik turnamen pramusim Liga 1.
Pertandingan Persis Solo vs Persija akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (3/8/2024) pukul 19.30 WIB.
Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija menilai betapa pentingnya berlaga di Piala Presiden 2024 untuk mengarungi kompetisi resmi Liga 1 yang tidak lama lagi akan bergulir.
Kick-off Liga 1 dijadwalkan mulai tanggal 9 Agustus diawali dengan laga Persib kontra PSBS Biak.
Ragam karakter dan level permainan yang ditemukan Persis Solo selama mengarungi turnamen pramusim Piala Presiden 2024.
Mulai dari Persib Bandung, Borneo FC di babak penyisihan grup, hingga Arema FC di babak semifinal.
Kalah dan menang adalah sebuah hasil yang harus diambil pelajarannya karena setiap pertandingan memiliki nilai kejutan yang berbeda-beda.
Baca juga: Piala Presiden 2024 - Pelatih Arema Mengaku Sempat Frustasi Lawan Persis Solo
Beda halnya ketika menjalani uji coba melawan tim kasta kedua dari Liga 2, Persis Solo mungkin bisa menang dengan skor telak atau meyakinkan.
Namun secara di level persaingan kompetisi, hal itu belum bisa membuktikan apakah Persis mampu bersaing.
"Laga ini harus dilihat sebagai ajang kita menaikkan level kita supaya menjadi lebih kuat," ucap Milomir Seslija dalam press conference sebelum melawan Persija di Stadion Manahan, Jumat (2/8) sore.
"Di fase grup kita melawan Persib Bandung, Borneo, dan Arema (semifinal). Ini adalah laga-laga yang membuat tim kami menjadi lebih kuat karena kalau misalnya kita eksebisi melawan tim Liga 2 mungkin kita bisa menang 5-0, 6-0 atau kita bisa menang besar tapi poinnya kita tidak akan mungkin belajar banyak karena kita harus melawan tim yang paling tidak setara dengan kami," tambahnya.
Sejauh ini, pelatih yang kerap disapa Milo itu mengaku tim asuhannya telah banyak belajar.
Persis Solo mampu mengalahkan Persib yang notabene adalah jawara Championship Series Liga 1 musim lalu di kandang, meskipun kalah saat melawan Arema FC yang merupakan tim papan bawah di klasemen akhir Liga 1 musim kemarin.
"Kami banyak belajar dari Persib, Borneo FC, dan Arema FC karena intensitas tinggi dan kita bisa menaikkan level permainan kita," ungkapnya.
"Kita memberikan bukti bahwa kita bisa mengatasi perlawanan mereka tapi kita masih perlu waktu untuk bisa di level yang sama dan kami berharap ketika laga ini pembelajaran dan sekali lagi, laga yang paling menentukan adalah ketika kompetisi resmi," jelasnya.
Mantan pelatih Arema FC itu paham sekali, tuntutan dan tekanan untuk meraih hasil sempurna dan konsisten di setiap pertandingan.
Namun, dalam sepak bola semua kemungkinan bisa terjadi, seperti kasus ketika mengalahkan Persib dan kalah dari Arema FC.
"Pelatih dituntut konsisten dan saya paham atas tekanan itu," katanya.
"Seperti contoh kemarin saat mengalahkan persib dengan skor 1-0. Persib yang notabene sang juara (Liga 1 2023/2024) dan kemarin kita mengalahkan mereka di Bandung."
"Coba, berapa banyak tim yang bisa mengalahkan Persib di Bandung?' Dan kemarin kita kalah melawan Arema yang musim lalu hampir saja degradasi dan itulah sepak bola di Indonesia kita tidak pernah bisa tahu siapa yang mengalahkan siapa karena ada banyak kejutan," sambungnya.
"Mungkin mereka persiapan lebih lama, fasilitas yang bagus juga, latihan lebih intens jadi saya rasa tidak ada alasan untuk kemudian kenapa satu tim lebih diunggulkan. Tapi yang penting adalah kita harus menyiapkan laga ini untuk persiapan menyambut laga resmi (Liga 1) yang akan berlangsung sebentar lagi," tutupnya.
(Tribunnews.com/Sina)