Ronald Koeman Banjir Hujatan, Pelatih Medioker yang Hobi Nyalakan Api dengan Pemain Sendiri
Ronald Koeman yang saat ini berstatus pelatih Timnas Belanda mendadak mendapat sorotan tajam gegara komentar pedasnya ke Steven Bergwijn.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Ronald Koeman yang saat ini berstatus pelatih Timnas Belanda mendadak mendapat sorotan tajam, akibat sifatnya yang suka menyalakan api perseteruan dengan pemainnya sendiri.
Sorotan tajam yang mengarah kepada Ronald Koeman kali ini tak lain karena sikapnya yang dianggap terlalu arogan.
Salah satu bukti sikap arogan yang dimiliki Ronald Koeman ketika dirinya kerapkali memojokkan pemainnya sendiri.
Tercatat ada beberapa pemain yang pernah dilatih Koeman yang tak segan dikritik habis-habisan sekalipun di depan awak media.
Teranyar, eks pelatih Barcelona itu secara khusus memberikan kritik pedas kepada Steven Bergwijn yang pindah ke Arab Saudi.
Koeman menyayangkan keputusan Bergwijn yang memutuskan pindah ke klub Arab Saudi, padahal usianya masih 26 tahun.
Tak sekadar menyayangkan saja, Koeman bahkan langsung menutup pintu masuk skuad Timnas Belanda untuk Bergwijn.
Baca juga: Insiden Tamparan Hansi Flick ke Pipi Lamine Yamal Bikin Barcelona Kembali Sangar
Koeman seakan menganggap keputusan Bergwijn dengan pindah dari Ajax ke Al Ittihad selayaknya dosa yang sulit diampuni.
Kritikan pedas bernada sindiran yang disampaikan Koeman kepada Bergwijn diketahui disampaikan di sesi konferensi pers.
Tepatnya sesi konferensi jelang laga Belanda melawan Bosnia Herzegovina di UEFA Nations League, Selasa (3/9/2024) kemarin.
"Panggilan skuad Belanda sudah tertutup baginya (red: Bergwijn)," kata Koeman dilansir Metro.
"Dia tentu tahu apa yang saya pikirkan tentang keputusan ini,"
"Saat anda berusia 26 tahun, ambisi utama anda seharusnya adalah olahraga bukan uang, namun itu adalah pilihan yang sudah anda buat,"
"Saya sendiri mungkin tidak pernah berada dalam situasi ini, dia bisa saja memilih bertahan di Ajax, apakah itu buruk, kan tidak?,"
"Namun anda harus menghormatinya, tapi secara pribadi bagi saya, saya tidak akan sudi pindah ke Liga Arab Saudi," tukasnya.
Apa yang disampaikan Koeman jelas terasa cukup pedas khususnya bagi Bergwijn yang baru saja pindah ke Al Ittihad.
Pernyataan Koeman yang langsung menutup pintu masuk Timnas Belanda seakan jadi pukulan bagi Bergwijn.
Ditambah, Koeman memberikan kritikan pedas itu langsung di depan media, di mana hal itu berpotensi merusak hubungan kedua belah pihak.
Akibat pernyataan blak-blakannya tersebut, tak sedikit hujatan dan nyinyiran didapatkan Koeman terutama di media sosialnya.
Tak sedikit komentar bernada hujatan, nyinyiran, kritikan dan sindiran dibubuhkan mayoritas netizen di media sosial Koeman.
Jika melihat sikap Koeman dalam mengkritik dan membuka aib pemainnya, barangkali ini bukan yang pertama kali.
Dalam kariernya sebagai pelatih, Koeman juga pernah menunjukkan sikap arogannya dengan beberapa pemain tertentu.
Salah satu yang paling diingat tentu kontroversi kepindahan Luis Suarez ke Atletico Madrid pada musim panas 2021 lalu.
Koeman yang kala itu mendapat kepercayaan melatih Barcelona pada era pandemi Covid-19 bersitegang dengan Suarez.
Ketegangan kedua belah pihak diawali saat Suarez merasa tidak dihargai sebagaimana mestinya oleh Koeman.
Suarez bahkan menilai perilaku Koeman saat menyingkirkan dirinya dari skuad Barcelona sangatlah kejam.
Hal ini karena Suarez diberitahu Koeman bahwa namanya tidak masuk rencana pelatih lewat telepon berdurasi 40 detik saja.
"Telepon dari Koeman memberi tahu saya tidak ada dalam rencananya berlangsung 40 detik saja," akui Suarez dalam sebuah kanal Twitch bersama Gerard Moreno.
"Tentu itu bukan cara etis untuk mengucapkan selamat tinggal kepada (seorang legenda) seperti saya,"
"Koeman tidak punya kepribadian yang baik untuk memberi tahu saya dengan jelas, apakah dia tidak menginginkan saya atau memang klub yang tidak mengingankan saya,"
Kasus yang dialami Suarez ketika hijrah dari Barcelona lalu memenangkan gelar Liga Spanyol pada musim pertamanya di Atletico Madrid.
Tentu akan selalu diingat sebagai salah satu momen pembalasan dendam sempurna Suarez kepada Koeman yang telah menyingkirkannya dari skuad Barcelona.
Belajar dari dua kasus di atas, Koeman memang sudah dikenal sebagai pelatih yang tak sungkan memojokkan pemainnya sendiri.
Selama kariernya khususnya sebagai pelatih, Koeman sejatinya tidak terlalu mentereng prestasinya ketimbang semasa menjadi pemain.
Tercatat hanya gelar liga dan piala domestik saja yang bisa dipersembahkan Koeman bersama klub besutannya.
Mulai dari gelar Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam (2x) dan PSV Eindhoven (1x).
Lalu, trofi Piala Copa Del Rey dengan Valencia (1x) dan Barcelona (1x).
Dan Piala Liga Belanda (1x), Piala Super Portugal (1x) dan Piala Super Belanda (2x).
Melihat prestasi dan capaian yang ditorehkan Koeman selama melatih hampir 20 tahun, label medioker pun tak bisa dilepaskan dari dirinya.
Dikatakan medioker karena dengan nama besarnya semasa masih menjadi pemain, Koeman tak bisa memberikan jaminan kepada klub besutannya sebagai pelatih.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)