Sorotan Kekalahan Manchester City: Kalah Empat Laga Beruntun, Awal dari Akhir Era Pep Guardiola?
Kekalahan Manchester City dari Brighton di gameweek sebelas Liga Inggris menyajikan sejumlah fakta penting, Minggu (10/11/2024).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Manchester City dari Brighton di gameweek ke-11 Liga Inggris menyajikan sejumlah fakta pilu, Minggu (10/11/2024).
Manchester City kembali mendapat kekalahan saat bermain di kandang Brighton di Falmer Stadium. Sempat unggul lebih dulu, The Citizens kebobolan dua gol dalam waktu lima menit.
Gol yang dibuat Erling Haaland di menit 23' dibalas oleh Joao Pedro di menit 78' dan Matt O'Riley di menit 83 untuk membuat Brighton berbalik menang.
Ini menjadi kekalahan kedua secara beruntun Man City di Liga Inggris setelah pekan lalu kalah dari Bournemouth dengan skor identik.
Namun secara keseluruhan, ini menjadi kekalahan keempat Man City di semua kompetisi, dan apesnya itu dilalui secara beruntun di empat pertandingan terakhir.
Man City mulai kalah 21- dari Spurs di 16 Besar Carabao Cup, lalu kalah 2-1 dari Bournemouth, lalu Sporting 4-1 di Liga Champions dan terbaru dari Brighton.
Faktanya, seperti dicatatkan Opta, City belum pernah kalah dalam empat pertandingan berturut-turut di semua kompetisi sejak 2006.
Itu adalah dua tahun sebelum pengambilalihan klub di Abu Dhabi dan 10 tahun sebelum kedatangan Guardiola yang mengubah permainan di tim biru Manchester.
Baca juga: Kata Pep Guardiola setelah Manchester City Telan Empat Kekalahan Beruntun: Saya Tidak Akan Mundur!
Sementara bagi Pep Guardiola sendiri, catatan ini menjadi sejarah buruknya karena ini menjadi pertama kali di sepanjang karir kepelatihannya yang dimulai 2007.
Biasanya, ketika Haaland mencetak gol pertama, Man City tidak pernah kalah. Ada 46 laga yang mendukung rekor tersebut, di mana 40 laga berakhir dengan kemenangan dan enam diantaranya imang. Baru saat melawan Brighton inilah rekor Haaland tersebut putus.
Kekalahan itu juga memutus rekor Man City yang dicata sejak Mei 2021, di mana mereka tidak pernah kalah ketika unggul di babak pertama.
Lantas apakah rentetan kekalahan dan beragam catatan negatif itu bisa menjadi tanda awal dari akhir era Pep Guardiola bersama Manchester City?
Bagi Guardiola, itu sederhana. Skuad City tidak dapat mengatasi semua cederanya sementara jadwal pertandingan semakin padat dan cepat.
"Kami tidak bisa melakukannya setiap tiga hari, tiga hari, empat hari, tiga hari dengan situasi [cedera] yang kami alami," katanya, menambahkan dengan nada putus asa, "Saya ingin para pemain [kembali]."
Guardiola menjawab dengan santai soal kekalahan ini. Kekalahan memang bagian dari permainan, dan ia merasa telah memenangkan banyak pertandingan.
Baca juga: Hasil Liga Inggris: Comeback Brighton Hancurkan Manchester City, Pep Guardiola Sandang Rekor Buruk
Menurutnya, faktor pemain cedera menjadi biang dari menurunnya performa timnya.
Saat kelah dari Brighton ini, ada banyak pemain penting City yang absen, diantaranya Ruben Dias, Jack Grealish, Jeremy Doku, Nathan Ake dan Manuel Akanji juga melewatkan pertandingan.
Jika nanti pemain kembali dalam kondisi fit, ia yakin bisa kembali ke jalur kemenangan.
"Itu yang diinginkan masyarakat, bukan (kekalahan timnya)?" kata Pep, dikutip dari ESPN.
"Itu normal – kami menang banyak. Saya hanya ingin seluruh skuad [tersedia]," sambungnya.
Atas hasil ini, Manchester City tertahan di peringkat ke-2 klasemen sementara dengan tertinggal lima poin dari Liverpool yang memimpin posisi teratas.
Menarik untuk dinanti apakah Man City bakal bisa bangkit dari situasi terpuruk ini, atau menang benar akan menjadi awal berakhirnya era Pep Guardiola?
Setidaknya jawaban itu bisa dilihat di laga selanjutnya di mana Man City bakal kembali diuji oleh Tottenham Hotspurs, tim yang menyingkirkan mereka di Carabao Cup sepuluh hari yang lalu.
(Tribunnews.com/Tio)