Viral Video Hansi Flick Bertemu Lamine Yamal, Pelatih Barcelona: Itu Rahasia Perusahaan
Hansi Flick enggan membocorkan apa kalimat yang dia ucapkan kepada Lamine Yamal setelah Barcelona kalahkan Brest 3-0 di Liga Champions tadi malam.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Viral potongan video Hansi Flick bertemu Lamine Yamal setelah Barcelona melumat Brest pada matchday kelima Liga Champions 2024/2025.
Barcelona memetik kemenangan meyakinkan 3-0 atas Brest di Estadi Olimpic, Montjuic, Rabu (27/11/2024) dini hari WIB.
Ini merupakan malam yang istimewa bagi Robert Lewandowski. Dia mencetak dua dari tiga gol kemenangan tim Catalan.
Satu lesakan kemenangan Barcelona lainnya terukir atas nama Dani Olmo.
Berkat tambahan poin penuh, Blaugrana, julukan Barcelona, kini menempati posisi kedua Klasemen Liga Champions sementara.
Skuad asuhan Hansi Flick mengemas 12 poin, tertinggal satu angka dari pemuncak klasemen, Inter Milan.
Robert Lewandowski jelas menjadi protagonis pada kemenangan ini. Bahkan dia mengukir rekor menjadi pemain ke-3 yang melesakkan 100 gol lebih, tepatnya 101, setelah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Namun yang kini menjadi perbincangan adalah viral video Hansi Flick memberikan nasihat kepada Lamine Yamal setelah laga.
Dalam video yang beredar di media sosial, khususnya X (Twitter), memperlihatkan dengan jelas, Hansi Flick yang memegang pundak Lamine Yamal menyampaikan sebuah nasehat.
Yamal memang tidak diikutsertakan dalam daftar pemain untuk laga kali ini karena harus recovery cedera.
Pada sesi konferensi pers, seorang jurnalis menanyakan apa isi percakapan dengan Yamal kepada Hansi Flick. Namun entrenador Barcelona tersebut menolak mengatakan secara spesifik.
Baca juga: Daftar Top Skor Liga Champions: Lewandowski On Fire, Haaland Samai Catatan Kane dan Gyokeres
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa yang saya katakan kepadanya," buka Hansi Flick, dikutip dari laman Diario AS.
"Saya hanya berharap dia akan bersama kami pada hari Sabtu."
Hansi Flick kemudian menyoroti pertanyaan jurnalis tersebut, yang menurutnya aneh dalam kacamata pelatih. Sebab tugasnya sebagai juru taktik, menjadi sebuah hal yang wajar berkomunikasi dengan pemainnya.