Sporting CP Tamatlah Riwayatmu, Tanpa Ruben Amorim Hanyalah Butiran Debu Saja
Performa Sporting FC setelah ditinggal Ruben Amorim yang hijrah ke Manchester United berbanding terbalik baik di Liga Portugal dan Liga Champions.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Performa Sporting FC setelah ditinggal Ruben Amorim yang hijrah ke Manchester United sangatlah berbanding terbalik. Kini tim asal Portugal itu seperti hanyalah butiran debu saja.
Dikatakan demikian, karena rentetan hasil buruk terus diderita Sporting CP sepeninggal Ruben Amorim baik di Liga Portugal dan Liga Champions.
Sporting CP yang awalnya terlihat superior karena sulit dikalahkan, kini mendadak berubah seperti tim medioker yang gampang kalah.
Teranyar, Sporting CP kembali menelan pil pahit saat dipecundangi Club Brugge pada matchday keenam Liga Champions 2024/2025.
Bertanding di markas Club Brugge, Sporting CP selaku tim tamu kalah tipis dengan skor 2-1, Rabu (11/12/2024) dinihari tadi.
Dalam laga tersebut, Sporting CP sebenarnya mampu menguasai jalannya laga bahkan mencetak gol kilat lewat Geny Catamo (3').
Hanya saja, keunggulan Sporting CP berhasil disamakan bahkan dibalikkan oleh Club Brugge yang bermain lebih efektif.
Gol Eduardo Quaresma (24'OG) dan Casper Nielsen (84') membuat Sporting CP kalah dengan comeback di kandang Club Brugge.
Kekalahan dari Club Brugge menyisakan berbagai hal negatif khususnya bagi Sporting CP selaku juara bertahan Liga Portugal.
Salah satu catatan negatifnya yakni rentetan kekalahan yang diderita Sporting CP kini seakan kian panjang dan lama.
Sporting CP tercatat sudah kalah empat laga beruntun di dua kompetisi berbeda termasuk kekalahan melawan Club Brugge.
Sebelumnya, Sporting CP telah menelan kekalahan yang sama saat melawan Arsenal (1-5), Santa Clara (0-1) dan Moreirense (2-1).
Catatan empat kekalahan beruntun tentu menjadi tanda buruk bagi Sporting CP sepeninggal Ruben Amorim.
Baca juga: Daftar Tim yang Angkat Koper dari Liga Champions: RB Leipzig Pertama, PSG Belum Aman dari Lubang
Sporting CP seakan kehilangan arah dan terlihat sulit untuk kembali ke jalur kemenangan ataupun konsistensi saat ini.
Akibatnya, Sporting CP yang sebelumnya mampu bersaing memperebutkan tiket otomatis lolos ke 16 besar Liga Champions menjadi rawan nasibnya.
Kekalahan teranyar melawan Club Brugge membuat Sporting CP anjlok ke peringkat 12 dengan raihan 10 poin.
Dengan menyisakan dua laga sisa, posisi Sporting CP belum aman untuk lolos ke 16 besar baik jalur otomatis ataupun play-off.
Ditambah, sengitnya persaingan memperebutkan tiket lolos 16 besar musim ini membuat setiap tim berusaha tampil dalam kondisi performa terbaiknya.
Hal itu jelas menjadi tantangan tersendiri bagi Sporting CP yang akan bertanding melawan RB Leipzig dan Girona pada dua sisa laga di Liga Champions.
Di Liga Portugal, Sporting CP yang awalnya sempat menorehkan kemenangan beruntun dalam 11 laga pertamanya kini rawan dikudeta Porto.
Hanya unggul dua poin dan posisi Porto selaku runner-up masih punya satu tabungan laga, membuat peringkat yang ditempati Sporting CP rawan dikudeta pekan ini.
Jikalau posisi Sporting CP lengser dari puncak klasemen tentu hal itu akan menjatuhkan mental tim tersebut, sementara klub lain termotivasi untuk memanfaatkan hal itu termasuk Porto sendiri.
Menarik untuk melihat seperti apa perjuangan Sporting CP untuk bisa bangkit dari tren buruk ini baik di Liga Portugal maupun Liga Champions?
Ruben Amorim, Sosok Vital Di Balik Ledakan Performa Sporting FC
Semasa ditangani Ruben Amorim, performa Sporting CP terlihat begitu konsisten bahkan cukup superior.
Siapapun lawannya, Sporting CP tanpa segan bakal melibasnya dengan performa impresif di atas lapangan.
Sejak dipercaya menangani Sporting CP pada Maret 2020, Ruben Amorim perlahan namun pasti bisa mengembalikan kejayaan tim tersebut.
Ledakan performa Sporting CP bahkan bisa dilihat dari pencapaian mereka dalam dua musim terakhirnya.
Pada musim lalu, Ruben Amorim mampu membawa Sporting CP menyegel gelar Liga Portugal, mengalahkan Porto.
Dari 34 laga yang dijalani, Ruben Amorim menyulap Sporting CP menjadi tim kuat yang sulit dikalahkan.
Sepanjang musim lalu, Sporting FC terhitung hanya menelan dua kekalahan saja dari 34 laga di Liga Portugal.
Sisanya, Sporting CP mampu mengemas total 29 kemenangan dan tiga hasil imbang yang berujung raihan 90 poin.
Dengan koleksi 90 poin itulah akhirnya Sporting CP dinisbatkan sebagai juara, unggul 10 angka dari Porto selaku pesaing terdekatnya.
Performa impresif Sporting CP berlanjut pada awal musim ini, di mana Ruben Amorim makin sulit dikalahkan.
Terbukti, Ruben Amorim mampu membawa Sporting FC melibas semua lawannya tanpa terkecuali dalam 11 laga pembuka Liga Portugal musim ini.
Catatan 11 kemenangan dari 11 laga pembuka Liga Portugal musim ini menjadi start sempurna Sporting CP sebagai klub juara bertahan di kompetisi tersebut.
Performa gemilang Sporting CP juga menular ke Liga Champions, di mana mereka bahkan mampu membantai Manchester City yang merupakan kandidat juara setiap musimnya.
Kemenangan telak atas Manchester City pada matchday keempat sempat membuat Sporting CP di posisi empat besar klasemen teratas Liga Champions.
Hingga pada akhirnya semua mulai berubah ketika Ruben Amorim memutuskan hijrah menangani Manchester United.
Pada laga pertama setelah kepergian Ruben Amorim, performa Sporting CP tampak baik-baik saja.
Hal ini dikarenakan Sporting CP mampu menang dengan skor 6-0 melawan Amarante yang menjadi laga pertama klub tersebut pasca-ditinggal Ruben Amorim.
Hanya saja, performa Sporting CP mulai hilang arah setelah kemenangan telak tersebut.
Rentetan empat kekalahan beruntun harus diderita Sporting CP di dua kompetisi berbeda musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.