Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Interview pada Hari Natal, Tes Kesungguhan dan Komitmen Patrick Kluivert, Kisah Erick Cari Pelatih

Erick membeberkan bahwa dirinya melakukan perjalanan ke Eropa selama lima hari, 25-30 Desember 2024. 

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Interview pada Hari Natal, Tes Kesungguhan dan Komitmen Patrick Kluivert, Kisah Erick Cari Pelatih
tangkapan layar Whatsapp
Beredar luas foto ketua umum PSSI, Erick Thohir bersama mantan pemain Barcelona Patrick Kluivert. Foto itu beredar luas setelah pengumuman Shin Tae-yong tidak lagi menjabat sebagai pelatih timnas. Ini memperkuat spekulasi yang beredar yang menyebutkan Patrick Kluivert semakin dekat untuk menjadi pengganti Shin Tae-yong. 

Interview pada Hari Natal, Tes Kesungguhan dan Komitmen Patrick Kluivert, Kisah Erick Cari Pelatih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Shin Tae-yong bersama stafnya terlihat masih sibuk bekerja dengan memantau pertandingan Liga 1 yang mempertemukan Bali United vs Persebaya Surabaya di Stadion Gianyar, Bali. 

Dalam foto yang tersebar, Shin Tae-yong yang duduk di area VVIP tampak sangat serius menganalisis para pemain di pertandingan tersebut.

Di waktu yang sama, ternyata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tengah berada di Eropa mencari pelatih baru pengganti Shin Tae-yong. 

Erick membeberkan bahwa dirinya melakukan perjalanan ke Eropa selama lima hari, 25-30 Desember 2024. 

Dalam perjalanan ke Eropa, Menteri BUMN itu tak lupa meminta izin kepada Presiden Prabowo Subianto. 

“Kemarin saya mendapat izin dari Bapak Presiden lima hari ke sebuah negara di Eropa untuk ‘buka warung’ interview dan lain-lain dari tanggal 25-30. 

Berita Rekomendasi

Kesempatan itu yang saya lakukan karena memang dalam interview pelatih itu tidak bisa dilakukan dalam video conference karena tidak dapat chemistry-nya, harus duduk one on one,” kata Erick dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1).

Dalam sesi pencarian pelatih di Eropa, Erick pulang dengan membawa satu nama pelatih pengganti Shin Tae-yong. 

Dalam jumpa pers itu Erick mengaku sengaja menggelar interview di hari raya Natal untuk melihat kesungguhan dan komitmen pelatih tersebut. 

“Saya bahkan tawarkan di tanggal 25 (Desember, di hari Natal, bukan tidak menghormati hari besar, tetapi untuk mengetes komitmen. Dari tiga pelatih, ada 1 yang datang. Itu yang saya lihat poinnya lebih karena walau habis interview, dia pulang lagi ke negaranya,” terang Erick.

Satu nama pelatih yang kemudian santer terdengar adalah Patrick Kluivert – legenda Timnas Belanda dan juga eks pemain AC Milan dan Barcelona. 

Kepastian Kluivert menjadi pengganti Shin Tae-yong itu kemudian juga terkonfirmasi lewat unggahan di Instagram resmi Timnas Indonesia, pada Rabu (8/1). 

Unggahan video pendek bertuliskan ‘Selamat datang @patrickkluivert9 memperlihatkan saat Kluivert tengah menjadi pemain Ajax dan Barcelona.

Nantinya Patrick Kluivert akan menangani Timnas Indonesia ditemani dua asisten pelatih juga berasal dari Belanda. 

Salah satu nama asisten yang juga sudah beredar namanya, yakni Alex Pastoor. Alex Pastoor nantinya bukan hanya sebagai pelatih biasa, tapi jadi ‘dalang’ teknik Timnas Indonesia. 

“Jadi butuh yang namanya pemimpin pelatih. Nah didampingi oleh asisten pelatih yang kuat secara technical. Ini pun sudah dicari oleh Pak Erick,” kata Arya Sinulingga di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (7/1). 

"Yang pasti (calon asistennya) ya level tinggilah di Belanda juga. Maksudnya baguslah dari Belanda juga yang diambil. Yang punya prestasi meloloskan klub-klub degradasi masuk Eredivisie (Liga Belanda) gitu,” terangnya.

Shin Tae-yong benar-benar tidak tahu soal dirinya akan didepak. Bahkan, pelatih asal Korea Selatan tersebut masih sempat mengunggah ucapan selamat Tahun Baru 2025 dengan meminta dukungan agar Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.


Gaduh di Ruang Ganti 

Pemecatan Shin Tae-yong bukan karena alasan gagal di Piala AFF 2024. 

Kegagalan skuat Garuda melaju ke semifinal AFF hanyalah momentum untuk melihat bagaimana kinerja Shin Tae-yong. 

Erick Thohir menyiratkan bahwa sudah ada keretakan di tim sebelum laga kontra China dan pihaknya akan memecat Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia takluk dari China, 2-1 pada 15 Oktober 2024.

Pasalnya, laga melawan China jadi pertandingan yang harus mendapatkan kemenangan, mengingat saat itu China berada di dasar klasemen dan selalu kalah di tiga laga sebelumnya. 

"Saya rasa hal yang biasa posisi memang untuk kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya. Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi,” ujar Erick.

“Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu (pemecatan) jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat, makanya hari ini yang terbaik. risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain,” terang Erick.

Namun dalam pemaparan tersebut, Erick tak menceritakan secara gamblang dinamika seperti apa yang terjadi. 

Ia hanya mengatakan kendala komunikasi dan taktikal yang jadi permasalah.

Sebelum isu pemecatan, Tribunnews sudah mendapatkan informasi yang sangat kredibel terkait alasan pemecatan Shin Tae-yong. 

Ia membeberkan bahwa sudah ada perseteruan pemain dengan Shin Tae-yong usai laga kontra Bahrain. 

“Setelah lawan Bahrain, itu di ruang ganti sudah tidak kondusif. Beberapa pemain diaspora ingin berbicara dengan Shin Tae-yong, mempertanyakan terkait strategi tapi Shin Tae-yong tidak mau,” ujarnya.

Saat menghadapi China, Shin Tae-yong menunjukkan dominasinya sebagai pelatih. 
Mencoret Eliano Reijnders dari skuad Timnas: mengganti kapten dari Jay Idzes ke Asnawi Mangkualam, menarik Jay Idzes dan Shayne Pattynama di babak kedua dan baru memainkan Thom Haye pada awal babak kedua. 

Kondisi saat itu diperparah dengan hasil kekalahan yang diraih skuat Garuda.

“Ya, memang komunikasi jadi masalahnya. Shin Tae-yong kan tidak bisa bahasa inggris harus diterjemahkan dulu, saat pemain bilang apa kan harus diterjemahkan dulu jadi tidak langsung. Itu juga kendalanya. Strategi dan metode latihan Shin Tae-yong juga diprotes pemain diaspora."

Sebelumnya juga media dari Italia, Tuttosport juga memberitakan bahwa gaya melatih Shin Tae-yong yang tidak sesuai jadi alasan pergantian pelatih. 

“Pada titik ini, untuk membuat lompatan lebih lanjut dalam kualitas, PSSI sedang memikirkan. Shin Tae-yong dari Korea, yang terlalu fokus pada fisik dan lari, tidak lagi memuaskan,” terang narasi pemberitaan Tuttosport. 

“Oleh karena itu, pelatih baru bisa jadi adalah orang Eropa dan seharusnya sudah siap menghadapi tantangan dengan Australia dan Bahrain, Maret mendatang,” lanjutnya.

Mees Hilgers disebut pula jadi salah satu pemain diaspora yang sangat tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Shin Tae-yong. 

Kekesalan Mees diperlihatkan dengan tidak lagi bergabung dengan skuat Garuda saat melawan Jepang dan Arab Saudi. 

Shin Tae-yong sempat menyebut bahwa Mees tidak dipanggil karena cedera, akan tetapi pada 10 November atau lima hari sebelum lawan Jepang, Mees tercatat tampil memperkuat timnya, FC Twente selama 84 menit.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengatakan dalam pemecatan ini, Shin Tae-yong menerima saja dan juga sudah mendapatkan kompensasi sebagai haknya karena dikontrak hingga 2027. 

Arya juga menegaskan bahwa langkah yang diambil PSSI hanya untuk terus membuka kans Indonesia bisa tampil pada Piala Dunia 2026.

“Sebenarnya kalau Pak Erick itu berpikir untuk cari aman, mungkin beliau tidak melakukan pergantian pelatih, misalnya pelatih lama dipertahankan, kalau gagal di (kualifikasi) piala dunia pasti kan yang dimaki-maki pelatih lamanya itu,” kata Arya. 

“Kedua, dari segi finansial, puluhan miliar loh yang harus dibayar. Jadi kali ini tolong dipercaya saja. Langkah kami memang berat, tapi yang tadi itu kalau mau popularitas gampang, kalau mau cari aman gampang, tapi ada hal besar yang harus kami kerjakan. Dan gak ada untungnya, untungnya cuma satu, untuk merah putih,” pungkasnya.

(tribun network/jid/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas