Tak Ada Urgensi AC Milan Rekrut Marcus Rashford, Gaji Mahal dan Ruang Bermain yang Kecil
Faktor yang bisa membuat langkah Rahsford keluar dari Manchester United dan bergabung dengan AC Milan terjegal, pertama gaji dan kesempatan bermain.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Marcus Rashford ke AC Milan? Kecil kemungkinan! Ada beberapa faktor yang bisa membuat langkah Rahsford keluar dari Manchester United dan bergabung dengan AC Milan terjegal.
Faktor utamanya adalah masalah gaji.
Mantan pemain Italia, Antonio Cassano melihat Rashford sebagai pemain fantastis, akan lebih fantastis jika dirinya bisa bergabung dengan AC Milan atau klub Italia lain yang menginginkannya, Juventus.
Tapi, apakah bisa AC Milan atau Juventus menebus pemain akademi Manchester United itu mengingat gajinya yang sangat tinggi.
Menurut Cassano, kedua tim papan atas Liga Italia itu akan kesulitan membayar gaji Rahsford.
"Kita sedang berbicara tentang seorang pemain yang fantastis. Saya tergila-gila padanya," ucap Cassano kepada Viva El Futbol, dilansir Football Italia.
"Masalahnya adalah ia mendapatkan 12 juta Euro per musim. Siapa yang mampu membelina di Italia? Tidak ada yang mampu. Ia akan menjadi pemain fantastis untuk Milan dan Juventus, tetapi saya rasa ia tidak akan bisa bergabung dengan liga kami," jelasnya.
Baca juga: Duit Rp217 Miliar Jadi Penghalang, AC Milan Maju Mundur Tuntaskan Transfer Marcus Rashford
Skenarionya bisa saja terjadi, entah gabung AC Milan atau Juventus, namun syaratnya Manchester United harus rela mensubsidi ikon Stretford End itu, apakah tim Setan Merah mau?
Tidak diketahui pasti, rumor transfer Marcus Rashford ke klub Liga Italia masih berkembang setiap waktunya.
Menurut laporan Goal Internasional, perwakilan Rashford sudah berada di Milan untuk membahas kemungkinan pindah ke San Siro.
Opsinya dengan status pinjaman hingga akhir musim.
Milan Punya Pulisic dan Leao
Faktor kedua, khususnya bagi AC Milan, mau ditaruh di mana Marcus Rahsford?
Di sisi sayap kanan? sayap kiri? atau hanya sebagai pelapis, pengganti Okafor yang pindah ke RB Leipzig?
Kedua posisi itu telah ditempati oleh Rafael Leao dan Christian Pulisic.
Untuk diketahui, Pulisic yang merupakan pemain buangan Chelsea tampil menjanjikan bersama AC Milan.
Dia memang suka bermain di sisi kiri yang biasanya ditempati oleh Leao, namun seiring berjalannya waktu dan dengan bakat dia miliki, Pulisic menunjukkan bahwa dia adalah penyerang serba bisa.
Pemain asal Amerika Serikat itu mampu tampil konsisten di sisi sayap kanan dan sebagai pemain nomor 10 di lapangan.
Lihat saja hasilnya, musim ini Pulisic sudah menghasilkan total 15 gol di semua kompetisi.
Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dalam skuad Rossoneri, meskipun sempat absen dalam 4 pertandingan selama Desember 2024 karena mengalami cedera betis.
Rasanya sulit untuk menggantikan posisi Pulisic yang tengah on fire dengan Marcus Rashford yang belum memberikan impact terhadap Man United, belum lagi dengan waktunya untuk adaptasi.
Kondisi Pulisic berbeda dengan Rafael Leao. Pemain Portugal itu memang kerap terpinggirkan dan masuk sebagai pemain pengganti di bawah asuhan Paulo Fonseca.
Tetapi ketika masuk sebagai pemain pengganti, Leao tetap menjadi pemain besar yang memiliki bakat karena mampu memberikan perubahan dan angin segar dalam permainan Rossoneri.
Di Piala Supercoppa Italia yang terbaru contohnya, Rafael Leao berandil besar mengantarkan AC Milan juara dengan mengalahkan Inter (final) dan Juventus (semifinal).
Mantan pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti pernah berujar, seandainya dia berada di balik kemudi (pelatih) Milan, dia akan 'menghajar' Leao secara teratur.
Maksud dari kata yang dilontarkan Ancelotti adalah menggambleng Leao secara teratur untuk memaksimalkan potensi yang dia miliki.
Di bawah asuhan Sergio Conceicao, Leao seakan menemukan gairah dan semangat baru.
Menurut mantan pelatih Porto itu, Leao bisa menjadi pemain terbaik di dunia jika dia benar-benar menginginkannya.
Tak jauh berbeda dengan Ancelotti, jika ada usaha yang lebih dilakukan Leao dia berpotensi menjadi pemain terbaik dunia.
"Apa yang telah ia lakukan hanya dalam beberapa hari sungguh luar biasa," komentar Leao soal hadirnya Conceicao menggantikan Fonseca.
"Apa yang ia katakan, saya membutuhkannya, dan saya merasakan energi yang dibutuhkan semua orang. Saya pikir perubahan itu terlihat di dalam dan di luar lapangan," tegasnya.
Kemungkinan Terakhir
Jika benar terjadi transfer Rashford ke AC Milan, dan memainkannya bersama dengan Leao, Morata, hingga Pulisic, Conceicao bakal mengorbankan satu pemain di lini tengah.
Tapi, hal itu bisa berdampak pada pertahanan yang menjadi lebih rentan dan rapuh.
Atau dengan mengorbankan Morata, bahkan Tammy Abraham yang masih tersedia di bangku cadangan sebagai nomor 9 atau penyerang tengah.
Sosok yang tengah dibutuhkan AC Milan saat ini soal produktivitas gol.
Morata yang sudah berusia 32 tahun dan Tammy Abraham belum bisa memberikan ekspektasi lebih, meskipun nama terakhir disebut mencetak gol kemenangan untuk Milan di Supercoppa Italiana.
AC Milan masih punya pemain muda potensial yang menunggu kesempatan menit bermain, yakni pemain asal Italia tahun Francesco Camarda.
Apakah Conceicao akan mengorbankan pemain berusia 16 tahun itu untuk menunggu lebih lama mendapatkan kesempatan bermain?
Setelah sebulan lebih tidak terlibat dalam pertandingan Man United dan keluar dari line-up, butuh waktu bagi Rashford untuk mencapai penampilan terbaiknya.
Inilah yang harus dipertimbangkan oleh AC Milan, seberapa besar kebutuhan mereka merekrut Rashford?
(Tribunnews.com/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.