Donald Trump Mengakhiri Perlindungan Keamanan untuk Mike Pompeo dan Pejabat Lainnya
Presiden AS Donald Trump mengakhiri perlindungan keamanan untuk mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan pembantu utamanya Brian Hook
Editor: Muhammad Barir
Donald Trump Mengakhiri Perlindungan Keamanan untuk Mike Pompeo dan Pejabat Lainnya
TRIBUNNEWS.COM- Presiden AS Donald Trump mengakhiri perlindungan keamanan untuk mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan pembantu utamanya Brian Hook setelah menjabat sebagai presiden.
Presiden AS Donald Trump telah mencabut perlindungan keamanan untuk mantan Menteri Luar Negerinya Mike Pompeo, mantan ajudan senior Brian Hook, dan mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, meskipun ada peringatan dari pemerintahan Biden tentang ancaman yang sedang berlangsung terhadap orang-orang ini.
Pemerintahan Biden mengklaim ada ancaman berkelanjutan dari Iran, yang menyebabkan kekhawatiran tentang keselamatan mereka setelah mereka menjadi pejabat tinggi selama masa jabatan terakhir presiden.
Pompeo dan Hook memainkan peran kunci dalam sikap agresif AS terhadap Iran, terutama serangan pesawat nirawak pada tahun 2020 yang menewaskan pemimpin Pasukan Quds IRGC, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
Penilaian intelijen di bawah pemerintahan Biden menunjukkan bahwa ancaman terhadap ketiga pejabat tersebut terus berlanjut. Ancaman-ancaman ini sebelumnya menjadi dasar untuk memberi mereka informasi keamanan Departemen Luar Negeri.
Trump mencabut perlindungan mereka pada hari Selasa, sehari setelah mengakhiri tugas Dinas Rahasia AS untuk John Bolton.
Keputusan tersebut muncul di tengah laporan adanya perselisihan internal dalam tim Trump, khususnya dengan tokoh-tokoh yang terkait dengan Pompeo, meskipun alasan pencabutan keamanan untuk Hook dan Pompeo masih belum jelas, karena keduanya secara terbuka mendukung Trump.
Bolton, yang menjabat selama masa jabatan pertama Trump tetapi kemudian muncul sebagai kritikus vokal, menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut, menyebutnya "tidak mengejutkan."
Dalam sebuah posting di X, Bolton merujuk pada kasus Departemen Kehakiman tahun 2022 terhadap seorang pejabat Korps Garda Revolusi Islam yang dituduh berusaha menyewa seseorang untuk membunuhnya.
"Ancaman itu masih ada hingga saat ini, sebagaimana juga ditunjukkan oleh penangkapan baru-baru ini terhadap seseorang yang mencoba mengatur pembunuhan Presiden Trump sendiri," ungkapnya.
Bolton mencatat bahwa meskipun mengkritik kebijakan keamanan nasional mantan Presiden Demokrat Joe Biden, Biden telah memperluas perlindungan Dinas Rahasia kepadanya pada tahun 2021. "Rakyat Amerika dapat menilai sendiri Presiden mana yang membuat keputusan tepat," kata Bolton.
SUMBER: AL MAYADEEN
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.