Manajemen Persela Siap Bertanggung Jawab Atas Kerusakan di Stadion Tuban Sport Center

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertandingan Persela Lamongan vs Persijap Jepara pada laga pamungkas grup B delapan besar Liga 2 2024/2025 harus dihentikan pada menit ke-78.

Wasit menghentikan pertandingan yang saat itu Persijap tengah unggul 0-1 karena oknum suporter tuan rumah yang mulai berbuat onar; menyalakan flare, melempar botol hingga masuk ke dalam lapangan.

Tak hanya itu, mereka juga menghancurkan, membakarkan beberapa fasilitas yang ada di Stadion Tuban Sport Center, Selasa (18/2/2025).

Presiden Persela, Fariz Julinar Maurisal mengaku kecewa dengan tindakan tersebut.

Ia pun memastikan manajemen bakal bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di Stadion Tuban Sport Center.

“Pastinya kami akan bertanggung jawab,” ujar Fariz.

“Mungkin (penyebab kericuhan) karena kekecewaan suporter dengan harapan yang tinggi lolos ke Liga 1. Manajemen tim pun juga harapan yang sama tapi belum rezeki,” sambungnya.

Sementara itu, pertandingan yang kemarin terhenti, pagi ini dilanjutkan kembali.

Pada pertandingan lanjutan ini, Persijap Jepara mampu mempertahankan keunggulan hingga akhir laga.

Kemenangan tersebut membuat Persijap Jepara finish pada peringkat kedua grup B dan selanjutnya melakoni pertandingan playoff kontra PSPS Pekanbaru yang finis sebagai runner-up grup A.

Pertandingan Persijap Jepara vs PSPS Pekanbaru akan tersaji di Stadion Bumi Kartini, Jepara pada Selasa (25/2/2025).

Laga tersebut dipastikan bakal berlangsung sengit dan menarik karena pemenang pertandingan tersebut mendapatkan satu tiket promosi ke Liga 1 2025/2026.

Sementara itu, pada pertandingan final mempertemukan PSIM Yogyakarta vs Bhayangkara FC yang rencana bergulir di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu (26/2/2025).