Pegadaian Liga 2 2024/2025 Berakhir dengan Senyuman Bahagia, Pelaku UMKM Memanen Untung
Pegadaian Liga 2 2024/2025 berakhir dengan senyum, tidak hanya suporter PSIM yang merayakan tim kesayangan mereka yang juara, tetapi juga pelaku UMKM.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM – Senyum bahagia terpancar dari para suporter PSIM Yogyakarta di Stadion Manahan pada Rabu (26/2/2025) malam. Tim kesayangan mereka keluar sebagai jawara Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025 setelah mengalahkan Bhayangkara FC di laga final.
PSIM Yogyakarta menang dengan skor 2-1 melalui perpanjangan waktu 2x15 menit. Gol Rafinha pada menit ke-9 mampu dibalas Felipe Ryan (71’), hingga waktu normal berakhir kedudukan bertahan dengan skor imbang 1-1. Penentu kemenangan PSIM tercipta pada menit 96 lewat tendangan Roken Tampubolon.
Sorak sorai dari pendukung PSIM bergemuruh kencang menyambut gol PSIM. Tidak hanya saat gol Roken yang menjadi penentu kemenangan, tetapi hampir sepanjang pertandingan, pendukung dari klub berjuluk Laskar Mataram itu memberikan dukungan yang tiada henti.
Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, PSIM sukses mempertahankan keunggulan untuk memastikan gelar juara di kasta kedua kompetisi sepak bola Indonesia.

Senyuman bahagia itu tidak hanya terpancar dari wajah suporter PSIM, tetapi juga dari wajah Haryanto, pedagang Tahu Kupat dan Mie Ayam yang berjualan di shelter Stadion Manahan.
Dagangan pria 40 tahun asal Sragen itu laku keras diborong para suporter yang datang dari Yogyakarta.
Sedari pukul 09.00 WIB, ia sudah bergegas mempersiapkan barang dagangannya. Hari itu dia membawa lebih karena mengetahui ada event final Pegadaian Liga 2 2024/2025 yang berlangsung di Stadion Manahan.
Menurut Haryanto, penjualannya bisa meningkat ketika ada event di Stadion Manahan. Sekira pukul 12.00 WIB, suporter mulai berdatangan. Dari pantauan Tribunnews sebelum waktu kick-off pertandingan pukul 15.00 WIB, silih berganti orang yang datang untuk membeli dagangannya.
“Cukup berbeda dengan hari biasa. Kalau ada event itu penjualan lumayan bagus,” cerita Haryanto saat ditemui usai pertandingan.
“Perbandingan bisa mencapai 50 persen. Hari biasa pendapatan kotor bisa sekitar Rp 300-400 ribu, tapi kalau seperti hari ini bisa mendapatkan 50 persen lebih banyak,” sambungnya.
Bagi Haryanto yang sudah cukup lama berjualan di shelter Manahan, ada perbedaan ketika pertandingan sepak bola klub lokal dengan klub luar kota saat bermain di stadion kebanggaan warga Solo itu. Tingkat rasa penasaran dan transaksi jual beli saat supporter klub luar kota lebih besar karena menurutnya orang akan penasaran dengan jenis makanan Tahu Kupat Solo yang mungkin jarang dijumpai di daerah lain.
Cerita Haryanto serupa dengan pelaku UMKM lainnya saat Tribunnews berkunjung ke Yogyakarta untuk menyaksikan pertandingan PSIM vs PSPS Pekanbaru pada laga pamungkas babak 8 besar Pegadaian Liga 2 di Stadion Mandala Krida, Senin (17/2/2025).
Suporter sudah mulai berdatangan ke venue pertandingan sekitar pukul 12.30 WIB. Padahal ketika itu hujan turun cukup deras sesaat sebelum waktu kick-off yang digelar sore hari.
Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan antusiasme suporter karena tim kesayangan mereka akan memastikan satu tiket promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia (Liga 1) setelah penantian 20 tahun lamanya.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.