Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Mesti Hati-hati Implementasikan 4G LTE

Bila harga smartphone murah, jelasnya, maka lambat laun masyarakat akan beralih menggunakan teknologi 4G

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Mesti Hati-hati Implementasikan 4G LTE
Telkomsel
Layanan Telkomsel LTE 4G 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Implementasi mobile broadband 4G Long Term Evolution (LTE) di spektrum 1.800 MHz yang telah dimulai saat ini diharapkan dilakukan secara hati-hati. Hal ini dilakukan agar para pengguna broadband 2G juga tidak dikorbankan.

Pengamat telekomunikasi, Teguh Prasetya menegaskan, tiga pihak yang berkepentingan dengan implementasi 4G LTE yaitu pemerintah, operator dan vendor telekomunikasi mesti kompak memberikan subsidi mulai mensosialisasikannya.

"Saat ini ada sebanyak 180 juta pelanggan 2G masih berada di spektrum 1.800 MHz, terutama di daerah-daerah. Mereka mesti memberikan subsidi baik berupa harga smartphone yang murah maupun sosialisasi yang menyeluruh," kata Teguh Prasetya kepada Tribunnews.com, Kamis (15/1/2015).

Teguh menjelaskan, dengan adanya subsidi tersebut, maka masyarakat di daerah bakal bisa memiliki ponsel 4G dengan harga yang terjangkau. Bila harga smartphone murah, jelasnya, maka lambat laun masyarakat akan beralih menggunakan teknologi 4G.

Penggunaan 4G LTE menurutnya sangat penting, karena dibandingkan dengan teknologi 2G, akses internetnya jauh lebih cepat. Akses internet yang cepat juga dibutuhkan di daerah-daerah, saat ini masyarakat di pedesaan juga sudah mulai berbisnis dengan menggunakan internet.

Pada spektrum 1.800 MHz ini, saat ini hampir semua operator menempatinya. Telkomsel dengan lebar pita 22,5 MHz, Indosat dengan 20 MHz, XL Axiata 22,5 MHz, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) dengan 10 MHz.

Teguh juga mengingatkan bahwa blok frekuensi itu terpisah-pisah, karenanya  perlu dilakukan penempatan kembali untuk penataan frekuensi agar bisa berurutan sebelum akhirnya bisa menyelenggarakan 4G LTE di 1.800 MHz.

Berita Rekomendasi

Ada tiga opsi untuk urutan kanal yang tengah dibahas Kementerian Kominfo, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia bersama para operator, yakni opsi pertama XL, Indosat, Telkomsel, Tri. Opsi kedua, XL, Telkomsel, Indosat, Tri. Dan opsi ketiga XL, Tri, Indosat, Telkomsel.

Namun yang jadi permasalahan di sini, ada lebih dari 180 juta pelanggan 2G di Indonesia yang masih terikat dengan network di spektrum di 1.800 MHz dengan rincian Telkomsel 90 juta, Indosat 35 juta, XL 30 juta, dan Tri 20 juta.

Agar penataan urutan kanal berlangsung dengan lancar, jelasnya, diperlukan kesediaan dari setiap operator untuk menyediakan alokasi frekuensi penyangga terlebih dahulu selama migrasi, dari alokasi awal menuju alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Tentunya hal tersebut memerlukan perencanaan yang matang dan harus dilakukan secara terkoordinir baik teknis maupun waktu implementasinya antar operator maupun dengan pemerintah sebagai regulatornya," imbaunya.

Meski demikian, Teguh yakin implementasi 4G ini akan sukses. Hal ini juga terjadi pada 3G yang telah berlangsung lima tahun lebih dan saat ini sudah melakukan penetrasi sebanyak 30 persen para pengguna telekomunikasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas