Respons Go-Jek Indonesia Terkait Postingan Teror terhadap Pengendaranya
Menurut kesaksian Boris, Go-jek yang ia pesan membatalkan pesanannya setelah dikejar-kejar oleh tukang ojek yang mangkal di daerah Kuningan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Go-jek Indonesia melalui akun Twitter resminya (@gojekindonesia) mengeluarkan tanggapan terhadap pemberitaan pengendara Go-jek yang beredar di media sosial pada Selasa (9/6/2015). Dalam tanggapan resminya tersebut, Go-jek Indonesia menyatakan tidak mendukung segala tindak kekerasan.
"Yang paling utama kami sampaikan adalah, kami bukan hadir untuk berkompetisi dengan pengendara ojek pangkalan. Kami hadir untuk membantu ojek pangkalan berkembang," demikian tulis Go-jek Indonesia.
Sebelumnya, sebuah postingan beredar melalui Path dan Facebook dari pengguna bernama Boris Anggoro. Ia menceritakan ihwal kejadian tidak mengenakkan menyangkut pengendara Go-jek saat memesan layanan tersebut.
Menurut kesaksian Boris, Go-jek yang ia pesan membatalkan pesanannya setelah dikejar-kejar oleh tukang ojek yang mangkal di daerah Kuningan.
Pada mulanya, Boris menyangka pengendara Go-jek yang ia pesan hanya bercanda. Namun setelah Boris melakukan pemesanan lagi melalui aplikasi Go-jek, pengendara kedua juga mengalami hal serupa, yaitu diancam oleh tukang ojek yang mangkal.
"Abangnya dateng dan kita siap2 mau berangkat. Ga lama ada abang ojek yang mangkal di kantor nyamperin dan dorong abang ojek yg mangkal maki-mak gw (saya) 'Lu nyari duit di sini, berak di sini, ga bagi-bagi rejeki sama orang sini,'" demikian tulis Boris.
Berdasarkan pantauan, posting-an Boris yang dibuat di Facebook dan Path itu pun menjadi viral pada Selasa ini, dan menuai banyak tanggapan dari netizen.
Go-jek adalah layanan jasa angkutan sepeda motor yang pengendaranya dibekali dengan smartphone untuk menerima pesanan melalui sebuah aplikasi.
Metode pemesanan ojek melalui smartphone ini baru naik daun di Jakarta. Belum lama ini, penyedia layanan pemesanan taksi GrabTaxi juga menyediakan layanan serupa, yaitu ojek sepeda motor yang diberi nama GrabBike.
Menurut Go-jek, dengan dukungan teknologi, pihaknya ingin membantu para pengendara untuk mendapatkan lebih banyak order dan menerima lebih banyak penghasilan. Go-jek pun membekali para pengendaranya dengan santunan kecelakaan dan asuransi kesehatan.
Pada akhir tanggapannya, pengelola Go-jek mengajak semua ojek pangkalan untuk bergabung dengan Go-jek untuk menikmati keuntungan-keuntungan menjadi pengendara Go-jek.