Aplikasi yang Mampu Terjamahkan Tangis Bayi
Aplikasi ini membantu memberikan informasi kepada orang tua apakah bayi menangis karena lapar, mengantuk, sakit, atau popoknya basah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Dian Maharani/KompasHealth
TRIBUNNEWS.COM - Suara tangisan bayi sering kali membuat para ibu panik. Para ibu maupun ayah kerap bingung apakah bayi mereka menangis karena lapar, popok basah, atau merasa kesakitan.
Para peneliti di Taiwan pun mengembangkan aplikasi yang bisa menerjemahkan suara tangisan bayi itu.
Aplikasi The Infant Cries Translator yang dikembangkan di National Taiwan University Hospital Yunlin ini dapat membedakan empat arti suara bayi menangis.
Aplikasi ini membantu memberikan informasi kepada orang tua apakah bayi menangis karena lapar, mengantuk, sakit, atau popoknya basah.
Bagaimana caranya? Pertama, setelah mengunduh aplikasi di iOS dan Android melalui App Store maupun Google Play isilah data tanggal kelahiran bayi dan asal kebangsaan.
"Setelah bayi menangis, kita hanya perlu menekan tombol perekaman selama 10 detik. Kemudian suara akan di-upload ke Cloud Drive," ujar peneliti Chang Chuan-yu.
Dari Cloud Drive, suara akan dianalisis dan hasilnya akan dikirim ke telepon genggam atau handphone ibu. Nah, ibu pun bisa membuat revisi apakah hasil terjemahan aplikasi sama dengan apa yang terjadi pada bayinya.
Orangtua bisa membuat pengaturan sendiri pada aplikasi saat bayi menangis karena lapar, popok basah, kesakitan, dan mengantuk.
Data di Cloud Drive akan terus diperbaharui sesuai dengan suara tangisan bayi yang pernah direkam.
Peneliti mengungkapkan, tingkat akurasi aplikasi ini mencapai 92 persen untuk bayi berusia di bawah dua minggu. Sedangkan untuk bayi di bawah satu atau dua bulan, akurasi mencapai 84 atau 85 persen.
Sementara itu, untuk bayi berusia empat bulan, akurasi bisa mencapai 77 persen. Sebelum menciptakan aplikasi ini, mereka telah melakukan penelitian selama dua tahun.
Peneliti mengumpulkan sekitar 200.000 suara tangisan bayi dari sekitar 100 bayi baru lahir. Semua suara itu dianalisis dengan melihat frekuensi jeritan.
Peneliti lain yang juga dokter anak, Chen Si-da mengungkapkan, bayi yang baru lahir memiliki respon yang khas ketika merasa lapar.
Selain suara, mulut mereka akan meronta-ronta tak terkendali. Bayi juga akan menjilati bibirnya dan memutar kepala untuk mencari payudara Ibu.
Salah satu pengguna The Infant Cries Translator, Guo Young-ming mengaku aplikasi ini sangat membantunya untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan ketika bayinya menangis.
Aplikasi ini membantu para orangtua, khsususnya saat mengatasi anak pertama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.