Ini Karya 12 Siswa SMA yang Membuat Mereka Dikirim ke AS
Mereka akan bersaing dengan pelajar di seluruh dunia di ajang Intel International Science and Engineering Fair
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 12 siswa dan siswi SMA berprestasi akan dikirim ke Amerika Serikat.
Mereka akan bersaing dengan pelajar di seluruh dunia di ajang Intel International Science and Engineering Fair(Intel ISEF) 2016 yang akan diselenggarakan di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, pada tanggal 08-13 Mei 2016 mendatang.
Rini F. Hasbi, Marketing Director Intel Indonesia mengatakan, mereka adalah para inovator muda yang telah membuktikan diri dengan inovasi dan penelitian mereka.
Para Inovator Muda Indonesia dalam Intel ISEF 2016 Tahun ini, Indonesia akan diwakili oleh 12 pelajar SMA yang terdiridari:
1. Quinita Maria Jose Noronha dan Sepvina Mutikasari (SMA Negeri 3 Yogyakarta), dengan karyanya berjudul Money Detector Glasses For Helping Blind People in Recognizing Nominal Value Of Money. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perangkat yang dapat membantu kaum tuna netra mengetahui nilai dari selembar uang.
2. Ni Putu Intan Apsari dan Cok Laksmi Pradna Paramita (SMA Negeri 3 Denpasar), dengan karyanya berjudulEvaluation Of Utilisation Melosira sp., Navicula sp., Nitszchia sp. In Bali and Lombok Sea as A Source Of Antibiotic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas antibakteri dari fitoplankton laut dan menandai metabolite sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol.
3. Kartika Puspitasaridan Bagas Aditya (SMA Negeri 6 Yogyakarta), dengan karyanya berjudul The potency of natural mahogany extract for maintaining the cleanliness of rocks: A case study of Indonesian temple rocks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak mahoni sebagai agen penghapusan lumut di bebatuan.
4. Millah Khoirul Mu'azzahdan Chabib Fachry Albab (SMA Negeri 2 Lamongan), dengan karyanya berjudul Unravelling The Life of Javan Lapwing (Vanellus Macropterus) in East Java, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan eksistensi dari Trulek Jawa (Vanellus macropterus), mempelajari karakteristik habitat Trulek Jawa (Vanellus macropterus), dan peta distribusi habitat Trulek Jawa di Provinsi Jawa Timur.
5. Aristo Kevin Ardyaneira Pratamadan Maulana Imam Septyo Putro (SMA Negeri 3 Semarang), dengan karyanya berjudul Development of High Corrosion Resistant Zn/Zn-PP Composite Coating. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pelapis komposit dari lapisan dalam Zn dan lapisan luar Zn-PP, memanfaatkan limbah PP, pada baja karbon rendah dengan menggunakan elektroplating dan metode semprot sederhana, masing-masing untuk penggantian Cd.
6.Jerome Adriel Tjiptadi dan Edwin Julianto (SMA Santa Laurensia Jakarta), dengan karyanya berjudul Anti-Pollution Mask Of Sansevieria Trifasciata Extract.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan masker yang mengandung ekstrak glikosida pregnane dari daun Sansevieria trifasciata sebagai penyerap gas polutan berbahaya.
Prestasi Inovator Muda Indonesia di Intel ISEF
Inovator muda Indonesia telah berpartisipasi pada Intel ISEF selama lima tahun terakhir dan sejak Intel ISEF 2012, mereka telah mencatatkan prestasinya pada kompetisi tersebut setiap tahunnya. Pada Intel ISEF 2012, Muhammad Luthfi Nurfakhri dari SMA Negeri 1 Bogor berhasil meraih Third Award untuk proyeknya yang berjudul 'Digital Leaf Color Chart'.
Sementara pada ISEF 2013, Jovita Nathania, Rosinta Handinata, dan Maria Christina Yolenta Lestari dari SMA Tarsisius 1 Jakarta juga meraih penghargaan serupa dengan proyeknya berjudul 'Having Fun Learning about Coral'. Kemudian pada Intel ISEF 2014, Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri dari SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan memenangkanDevelopment Focus Awarddari USAIDdan Third Award untuk proyek mereka yang berjudul ‘Green Refrigerant Box’.
Pada Intel ISEF 2015, Luca Cada Lora dan Galih Ramadhan dari SMA Negeri 1 Surakarta berhasil meraih Fourth Award dengan proyek mereka yang berjudul ’PackedVolcASH: An Inorganic Nature of Heavy Metals Adsorbent’. Selain mereka berdua, I Dewa Ary Palguna dan I Kadek Sudiarsana dari SMAN Bali Mandara Singaraja, juga meraih penghargaan yang sama dengan proyeknya yang berjudul ’The Motifs Development of Gringsing Sarong’.