TRIBUNNEWS.COM – Meski sudah berumur 7 tahun, sistem operasi Windows 7 masih terpasang di sejumlah PC baru yang beredar di pasaran.

Tapi penggunanya kerap direpotkan dengan banyaknya update yang telah disalurkan oleh Microsoft yang mesti dipasang di komputer.

Untuk mengatasi kerepotan tersebut, Microsoft minggu lalu merilis sebuah update terpadu bernama Windows 7 SP1 convenience edition.

Update ini merupakan pembaruan terbesar untuk Windows 7 yang dirilis oleh Microsoft, semenjak service pack (SP) 1 diluncurkan.

Isinya "merapel" segala pembaruan sekuriti dan non-sekuriti sejak 2011, waktu Service Pack 1 pertama kali dirilis.

Namun, Microsoft tidak menyertakan update untuk browser IE 11 atau .NET Framework yang memang disalurkan secara terpisah.

Dengan begini, pengguna cukup memasang satu update Windows 7 SP1 convenience edition untuk sistem operasi berumur tujuh tahun itu, tak perlu melakukan instalasi satu per satu secara terpisah.

Update yang sama juga tersedia bagi versi Windows 7 untuk server, Windows Server 2008 R2.

Windows 7 SP1 convenience edition secara teknis bukan dikategorikan sebagai service pack, namun update ini merupakan pembaruan terbesar semenjak service pack 1 (SP1).

Pengguna harus memasang Windows 7 SP1 convenience edition secara manual dari Microsoft Upate Catalog. Mereka yang selalu melakukan update Windows 7 tidak memerlukan pembaruan ini.