Twitter Jajaki Merger dengan Yahoo!
“Twitter adalah sumber berita instan, sementara situs Yahoo punya banyak pengunjung. Ide ini mungkin tak segila kedengarannya.”
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bisnis Internet Yahoo yang tengah dilego kabarnya sempat dilirik oleh peminat baru, yakni Twitter.
Manajemen dua perusahaan yang sama-sama sedang “susah” karena keadaan finansial masing-masing itu disebut telah mengadakan pertemuan untuk membahas kemungkinan merger beberapa minggu lalu.
“Twitter adalah sumber berita instan, sementara situs Yahoo punya banyak pengunjung. Ide ini mungkin tak segila kedengarannya,” kata seorang sumber anonim, seperti dirangkum KompasTekno dari New York Post, Jumat (3/6/2016).
Namun, lanjut sang sumber, pertemuan ini tak membuahkan kesepakatan karena Twitter kemudian membatalkan niatannya.
Penyedia layanan microblogging tersebut disinyalir hanya ingin mencari informasi dari Yahoo dan tak benar-benar serius ingin meminangnya.
Bahkan CEO Twitter Jack Dorsey pun konon tidak hadir dalam pertemuan antara kedua pihak.
Dibelit kesulitan finansial
Twitter dan Yahoo sama-sama sedang dibelit kesulitan finansial. Laporan keuangan Twitter untuk kuartal pertama 2016 menyebutkan perusahaan itu masih terus merugi.
Angka pendapatannya tak kunjung menutup biaya operasional.
Akan halnya Yahoo, pendapatannya turun hingga 18 persen, juga pada kuartal pertama 2016.
Karena itulah perusahaan yang pernah berjaya di era awal booming internet ini memutuskan untuk melelang bisnis-bisnis utamanya.
Sejumlah perusahaan kabarnya telah mengajukan tawaran, termasuk Microsoft, Verizon, AT&T, hingga orang terkaya ketiga di dunia, Warren Buffet. Baca: Yahoo Ditawar Murah gara-gara Presentasi CEO Marissa Mayer
Besarnya nilai tawaran yang diajukan para peserta lelang untuk bisnis Yahoo disebut mencapai kisaran 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54,3 triliun.
Penulis: Oik Yusuf l Sumber: The New York Post