John Chen Tepati Janji BlackBerry Stop Produksi Ponsel
Perusahaan telekomunikasi Blackberry akhirnya resmi menghentikan produksi ponsel pintarnya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, WATERLOO - Perusahaan telekomunikasi Blackberry akhirnya resmi menghentikan produksi ponsel pintarnya.
BlackBerry, usai merilis laporan keuangan terbarunya, mengaku produk ponsel pintarnya memang tak mampu lagi bersaing di pasar.
Laporan keuangan kuartal kedua tahun fiskal ini memang mencatat BlackBerry mengalami kerugian sekitar Rp 4,8 triliun.
Sehingga dianggap tak mengejutkan jika CEO BlackBerry John Chen akhirnya menepati perkataannya untuk menghentikan produksi ponsel.
Awal 2016 ini, Chen pernah mengatakan jika bisnis ponsel BlackBerry tidak juga memberikan profit hingga September, produksi akan stop.
Namun, bukan berarti ini kali terakhir ponsel BlackBerry dapat dilihat, hanya produksi di pabrik BlackBerry Kanada saja yang dihentikan.
Ponsel BlackBerry untuk selanjutnya akan diproduksi di Indonesia oleh PT BB Merah Putih, hasil joint venture BlackBerry Ltd dan Tiphone.
"Melalui strategi ini, kami tengah fokus pada pengembangan software, termasuk aplikasi dan pengamanan," jelas Chen, Rabu (28/9/2016).
"BlackBerry akan mengakhiri semua pengembangan hardware internal dan mengalihkan pekerjaan produksi itu pada mitra kami," katanya lagi.
Ponsel pintar BlackBerry sempat menjadi produk yang cukup digemari pasar atas papan ketiknya yang dinilai memudahkan penggunaan.
Namun, persaingan ponsel pintar yang semakin ketat tetap membanting habis perusahaan tersebut atas bisnis ponsel pintarnya.
Pangsa pasar ponsel BlackBerry disebut telah menyusut hingga menjadi kurang dari satu persen.
Bahkan, pengguna setia seperti Presiden AS Barack Obama hingga bintang Kim Kardashian sudah berpindah hati dari BlackBerry-nya.