Jual iPhone Hasil Jealbreak, Warga Jepang Digelandang ke Kantor Polisi
Ikeda berhasil meraup untung sebesar 120.000 yen atau lebih dari Rp 15 juta dari tindakan ilegalnya itu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Tindak pembajakan software eksis di mana-mana, termasuk di negara semaju Jepang sekali pun.
Contohnya seperti yang dilakukan pria warga Tokyo berusia 24 tahun ini.
Si pria bernama Daisuke Ikeda tersebut ditahan polisi setelah kedapatan menjual lima unit iPhone hasil oprekan alias “jailbreak” antara bulan Maret hingga Mei tahun ini.
Ikeda berhasil meraup untung sebesar 120.000 yen atau lebih dari Rp 15 juta dari tindakan ilegalnya itu.
Sebelum tertangkap, Ikeda diperkirakan telah berhasil menjual lebih dari 200 iPhone dan mendapatkan laba senilai 5 juta yen (sekitar Rp 644 juta).
Tidak disebutkan model iPhone mana saja yang dijualnya. Yang jelas Ikeda menawarkan ponsel ke pembeli dalam keadaan sudah di-jailbreak, yakni dimodifikasi agar bisa memasang aplikasi dari sumber lain di luar App Store.
iPhone hasil jailbreak bisa mengakses toko aplikasi Cydia, berisi aneka judul software dan tool. Jailbreak turut membuka jalan untuk pemasangan aplikasi bajakan.
Itu pula yang dilakukan oleh Ikeda. Dia memasang game Monster Strike -salah satu game mobile terpopuler di Jepang- versi bajakan di iPhone yang dijualnya.
Dari laporan Phone Arena yang dirangkum KompasTekno, Senin (3/10/2016), penangkapan Ikeda dilaporkan merupakan kejadian pertama yang melibatkan iPhone jailbreak di Jepang. (Oik Yusuf/kompas.com)