Selain Galaxy Note 7, Samsung Pernah Recall Microwave dan Mesin Cuci
Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 untuk selamanya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 untuk selamanya.
Langkah itu diambil setelah banyak kasus smartphone pengganti, yang dikatakan sebagai versi aman, masih bermasalah.
Pabrikan Korea Selatan itu ternyata tidak hanya sedang bermasalah dengan produk smartphone saja. Melainkan juga produk-produk peralatan elektronik rumah tangga (home appliances).
Di Australia, seperti dikutip dari NYTimes, Kamis (13/10/2016), Samsung sedang dalam proses recall 144.000 mesin cuci yang juga dilaporkan terbakar.
Unit mesin cuci yang dipasarkan di Amerika Serikat juga berpotensi untuk ditarik dari peredarannya.
Mengapa ditarik? Mesin cuci top-loading di negara tersebut berpotensi merusak properti di sekitarnya atau melukai pengguna saat mencuci pakaian yang sifatnya tahan-air atau berbahan tebal seperti seprai.
Juru bicara Samsung menanggapi recall mesin cuci di Australia dengan pernyataan bahwa perusahaan sedang menyiapkan ribuan mesin cuci pengganti.
Samsung juga menyatakan bahwa keamanan konsumen merupakan prioritas perusahaan.
Recall lain
Catatan recall produk Samsung terbesar terjadi pada 2003 lalu. Saat itu, perusahaan menarik 184.000 unit microwave di pasar AS.
Pada tahun 2009, Samsung menarik sekitar 210.000 unit kulkas di Korea Selatan.
Recall-recall lain yang jumlahnya lebih kecil antara lain adalah 43.000 microwave di AS pada 2009 yang berpotensi menyetrum pengguna dan 20.000 mesin cuci pada 2007 karena risiko bisa menimbulkan api.
Rival Samsung di pasar smartphone, yakni Apple, juga memiliki sejarah penarikan produk, walau jumlahnya lebih sedikit.
Apple menarik produk MP3 player iPod Nano pada 2011 karena masalah kepanasan. Pada 2015, Apple juga menarik ribuan speaker Beats karena masalah yang sama.
Recall atau penarikan produk dari pasaran memang umum terjadi di perusahaan elektronik.
Mengingat besarnya jumlah produk Samsung, mulai dari smartphone, TV, hingga peralatan rumah tangga, maka kemungkinan itu semakin besar munculnya.(Reska K. Nistanto/kompas.com)
