Ponsel Buatan China Sudahi Masa Bikin Perangkat Murah
Rata-rata harga ponsel dari Huawei, Oppo, dan Vivo pun kini telah naik hingga di atas 300 dollar AS (Rp 3,9 juta).
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Ponsel buatan China dulu identik dengan produk tiruan yang murah meriah, tetapi kini tidak lagi.
Aneka brand lokal Negeri Tirai Bambu, seperti Huawei, Oppo, dan Vivo, telah membuat smartphone yang mampu bersaing dengan raksasa-raksasa kelas dunia macam Apple dan Samsung.
Ketiga merek lokal China tersebut menguasai sekitar 40 persen pasaran smartphone dunia dengan harga di atas 500 dollar AS (Rp 6,5 juta), menurut keterangan dari Bloomberg Business Week, Selasa (25/10/2016).
Analis lembaga riset pasar Canalys, Jessie Ding, menyebutkan konsumen Negeri Panda kini lebih mempertimbangkan kualitas dan layanan yang baik ketimbang sekadar harga murah.
"Mereka ingin ponsel premium," katanya.
Rata-rata harga ponsel dari Huawei, Oppo, dan Vivo pun kini telah naik hingga di atas 300 dollar AS (Rp 3,9 juta).
Seiring dengan hal tersebut, jumlah pengapalan produk mereka di seluruh dunia berangsur naik.
Pergeseran minat konsumen ke kualitas perangkat merupakan salah satu alasan Xiaomi mulai tersisih dari pasaran China.
Dulu, pada 2014 dan 2015, Xiaomi sempat meraja dengan ponsel murah meriah. Rata-rata harga ponsel dari pabrikan ini sekarang berkisar di angka 180 dollar AS (Rp 2,3 juta).
Industri ponsel China turut diuntungkan oleh perjanjian antara pihaknya dengan Qualcomm pada 2015.
Ketika itu sang pembuat Snapdragon setuju membayar denda 975 dollar AS dan mengurangi royalti yang dikenakan ke pabrikan China untuk menyudahi tudingan upaya monopoli.
Raksasa-raksasa smartphone China berencana mendorong ekspansi ke seluruh dunia pada 2017 mendatang.
Selain nama-nama di atas, masih ada merek lain, seperti LeEco, ZTE, Vivo, dan Lenovo.
Huawei menggelontorkan sumber daya ke departemen perancangan perangkatnya yang dikepalai oleh mantan desainer Samsung, Joonsuh Kim.
Sementara Oppo berupaya menciptakan perangkat unggulan yang bisa menonjol dalam hal kualitas di antara produk pesaing.
"Kami harus fokus. Kami ingin Oppo supaya lebih dikenal oleh konsumen muda," kata Allen Wu, Vice President Oppo, sambil menambahkan bahwa Oppo berkomitmen tak membuat perangkat low-end berharga rendah.
Sekarang memang bukan zamannya lagi ponsel China murah meriah.
(Oik Yusuf/kompas.com)