Adam Bain Mundur dari Posisi Petinggi Twitter
Chief Operating Officer (COO) Twitter, Adam Bain, mengundurkan diri dari perusahaan mikroblog tersebut.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Chief Operating Officer (COO) Twitter, Adam Bain, mengundurkan diri dari perusahaan mikroblog tersebut.
Hal itu diketahui dari sebuah dokumen yang dilaporkan Twitter ke situs pemerintah AS pada 9 November kemarin.
Dokumen mengatakan sang eksekutif yang merupakan pecinta batik tersebut angkat kaki dari Twitter.
Posisinya digantikan Chief Financial Officer, Anthony Noto, sebagaimana dikutip dari dokumen tersebut, Kamis (10/11/2016).
Dengan ini, Noto mengambil alih semua tanggung jawab sebagai COO sekaligus CFO secara bersamaan untuk sementara waktu.
Tugasnya sebagai COO berkaitan dengan penjualan iklan global, data, pengembangan bisnis, kemitraan global, serta pendapatan produk.
Mengepalai dua kaki sekaligus, Twitter sadar Noto tak bakal fokus.
Layanan berlogo burung biru itu mengatakan posisi tetap Noto nantinya bakal jadi COO. Posisi CFO sendiri akan diisi orang baru yang masih dalam tahap pencarian.
Selain dari dokumen Twitter, pengunduran diri Bain diketahui pula dari status Twitter-nya. Bain tak mengungkap apa rencananya setelah hengkang dari Twitter.
Status itu cuma mengindikasikan ia ingin membuktikan kebolehannnya melakukan hal baru di luar Twitter.
Menurut sumber dalam, Bain mengatakan pada jejeran pemimpin Twitter bahwa dia tak bakal bekerja di perusahaan kompetitor semacam Facebook. Bain, kata sumber itu, memang bakal memiliki "mainan baru" namun tak buru-buru.
Bain agaknya masih mau mengambil jeda untuk istirahat, sebagaimana dilaporkan Cnet.
Bain sendiri bergabung di Twitter sejak enam tahun lalu. Ia termasuk tim awal yang bergabung di perusahaan tersebut dan turut merasakan jatuh bangunnya.
Kepergian Bain menjadi kehilangan besar bagi Twitter. Menurut sumber, ia adalah salah satu talenta paling bersinar di Twitter dan paling banyak disukai pegawai lainnya.
Pada pertengahan tahun lalu, Bain bahkan digadang-gadang sebagai kompetitor kuat Jack Dorsey untuk menjadi CEO menggantikan Dick Costolo.
(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)