Cegah Meledak, Galaxy S8 Gunakan Baterai Buatan Sony
Biang keladi permasalahan Galaxy Note 7 yang rawan terbakar adalah cacat produk pada unit baterai.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Biang keladi permasalahan Galaxy Note 7 yang rawan terbakar adalah cacat produk pada unit baterai.
Peranti sumber daya untuk smartphone itu selama ini dibikin oleh anak usaha Samsung sendiri, SDI dan rekanan pihak ketiga, ATL.
Untuk mencegah insiden serupa terulang di smartphone flagshipberikutnya, Galaxy S8, Samsung dikabarkan mendiversifikasi rantai pasokan baterai Galaxy S8 ke sejumlah pabrikan lain.
Salah satu pabrikan itu disinyalir adalah Sony Corp., raksasa elektronik yang berbasis di Jepang. Dengan kata lain, sebagian baterai perangkat Galaxy S8 dibikin oleh Sony.
Selain Sony, Samsung disinyalir juga mengontrak dua pabrikan untuk memasok baterai Galaxy S8, yakni Amperex dan Samsung SDI.
Jumlah pesanan baterai yang diajukan ke Sony kabarnya lebih sedikit dibandingkan pesanan ke dua pabrikan lain tersebut.
Meski bersaing dengan Samsung di ranah smartphone, Sony sendiri menyediakan jasa manufaktur komponen untuk pabrikan-pabrikan smartphone.
Salah satu komponen smartphone yang beken dari Sony adalah sensor kamera smartphone. Jajaran iPhone dari Apple misalnya, diketahui mengandalkan teknologi sensor kamera Sony.
Informasi yang dirangkum dari Cnet, Senin (20/2/2017) menyebutkan bahwa baik Samsung maupun Sony menolak berkomentar mengenai kabar kerja sama di atas.
Di samping mendiversifikasi pemasok baterai, Samsung diduga turut menerapkan langkah-langkah tambahan untuk memastikan keamanan baterai Galaxy S8, seperti melakukan pemindaian X-ray untuk tiap unit.
(Oik Yusuf/kompas.com)