TRIBUNNEWS.COM - Nokia 6 menandai kebangkitan Nokia di industri smartphone.

Dirilis pada awal Januari lalu, smartphone untuk kelas menengah itu diklaim terbuat dari material premium dengan proses yang idealis.

YouTuber kondang dengan nama channel JerryRigEverything pun ingin membuktikan klaim tersebut. Sebelumnya, ia memang kerap "menyiksa" seri-seri smartphone papan atas untuk menguji ketahanan fisik.

Pengujian mula-mula dilakukan dengan menggores layar smartphone. Goresan dilakukan bertahap, dari level 1 hingga 9.

JerryRigEverything mengatakan layar berlapis plastik akan tergores di level 1 hingga 3, lalu berlapis tempered glass akan tergores pada level 4 hingga 6, dan berlapis safir akan tergores pada level 6 hingga 9.

Nokia 6 pun memunculkan goresan pada layar di level 7. Hal ini menegaskan bahwa tampilan Nokia 6 cukup mumpuni menghadang goresan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (15/3/2017) dari video JerryRigEverything.

Pengujian selanjutnya adalah menggores pad di bawah layar Nokia 6 menggunakan silet. Ponsel itu tampak kuat dan diakui JerryRigEverything sebagai salah satu landasan smartphone yang tahan banting.

Goresan juga dilakukan pada punggung ponsel, antena, dan lensa kamera.

Hasilnya, punggung yang bertekstur keset itu tergores dengan silet, begitu juga antena yang terbuat dari plastik. Sementara itu, lensa kameranya tetap kokoh karena dilapisi kaca yang tahan goresan.

Puas menyiksa dengan silet, JerryRigEverything pun kembali menguji layar Nokia 6 dengan api. Ia membakar layar hingga tampak noda hitam.

Ketika api dipadamkan, layar memperbaiki dirinya sendiri dan noda hitam itu hilang pelan-pelan. Ini bisa diartikan bahwa layar Nokia juga tahan terhadap api.

JerryRigEverything kemudian membandingkan kemampuan layar itu dengan Galaxy S7 Edge yang ia uji tahun lalu.

Layar AMOLED pada Galaxy S7 Edge menunjukkan bekas bakaran, sementara pada Nokia 6 benar-benar tak ada bekas.

"Nokia 6 adalah salah satu ponsel paling kuat yang pernah saya rasakan," kata JerryRigEverything.

(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)