TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Salah satu cara melindungi hak kekayaan intelektual adalah mendaftarkan paten. Tak heran jika korporasi-korporasi besar di dunia tak pernah malas mendaftarkan paten atas hasil riset atau inovasi mereka. 

Keetika teknologi informasi menjadi lokomotif kemajuan ekenomi, tak heran paten-paten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi mendominasi lembaga pendaftaran hak paten. Tak terkecuali tahun 2016 lalu. 

Rabu (15/3/2017) pekan lalu, World Intellectual Property Organizations (WIPO) kembali mengumumkan sepuluh pendaftar hak paten terbanyak sepanjang tahun.

WIPO adalah forum global seputar hak kekayaan intelektual, di bawah naungan PBB.
  
Satu hal yang cukup mengejutkan, meski pendaftar paten terbanyak masih berasal dari Amerika Serikat, korporasi yang mendaftarkan paten terbanyak berasal dari Asia.

Dua peringkat tertinggi diduduki oleh perusahaan asal China. 

Perusahaan asal AS berada di urutan ketiga. Urutan keempat dan kelima ditempati perusahaan asal Korea Selatan dan Jepang.

Dari sepuluh perusahaan pendaftar paten terbanyak ternyata tiga di antaranya berasal dari China, tiga perusahaan berasal dari AS, dua dari Korea Selatan, dan dua perusahaan lagi berasal dari Jepang.

Dominasi perusahaan asal Asia, terutama China, sebagai pendaftar paten terbanyak pada 2016 lalu mengundang komentar menarik Francis Gurry, Direktur Jenderal WIPO. "Ini merupakan langkah besar dalam internasionalisasi bisnis mereka dari negara "Made in China" menjadi "Created in China", kata Francis Gurry, Direktur Jenderal WIPO.   

Berikut daftar 10 korporasi pendaftar paten terbanyak 2016

ZTE - China (4.123 paten)
Huawei - China (3.692 paten)
Qualcomm - AS (2.466 paten)
Mitsubishi Electric - Jepang (2.053 paten)
LG Electronic - Korea Selatan (1.888 paten)
Hewlett Packard - AS (1.742 paten)
Intel Corp - AS (1.692 paten)
BOE Technolgy Group - China (1.673 paten)
Samsung Electronics - Korea Selatan (1.672 paten)
Sony Corporation - Jepang (1.665 paten).
 

Sumber: Pressrelease.id dan WIPO