Fortinet Bahas Keamanan Siber di Ajang OpenGov Leadership Forum Indonesia 2017
Lebih dari 300 delegasi di berbagai sektor dari pemerintah Indonesia menghadiri Indonesia OpenGov Leadership Forum 2017
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - OpenGov memberikan inspirasi dan contoh perkembangan lokal dan internasional terbaik dari teknologi yang digunakan oleh para pemimpin pemerintah dalam OpenGov Leadership Forum Indonesia 2017.
Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim mengatakan, forum ini menawarkan platform yang unik untuk diskusi dan debat dengan contoh-contoh praktis yang nyata dari keberhasilan pelaksanaan, pelajaran dan contoh praktek terbaik.
"Konferensi ini juga memberikan wawasan berharga dan kesempatan memperluas jaringan bagi para peserta yang hadir," ujar Edwin Lim dalam siaran persnya, Selasa (25/4/2017).
Edwin Lim mengatakan, lebih dari 300 delegasi di berbagai sektor dari pemerintah Indonesia menghadiri Indonesia OpenGov Leadership Forum 2017.
Perwakilan dari pemerintah seperti, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya, Walikota Bekasi Rahmat Efendi, dan Walikota Makasar Danny Pomanto.
Juga profesional dari berbagai bidang yang berhubungan dengan ICT, datang untuk berdiskusi tentang pembangunan masa depan pemerintah digital di Indonesia.
"Fortinet sebagai pemimpin global dalam solusi keamanan siber berkinerja tinggi, menjadi salah satu perwakilan profesional sebagai pembicara dalam roundtable discussion tentang cybersecurity," tambahnya.
Sebagai penyedia solusi keamanan siber terkemuka di dunia, kata Edwin Lim, Fortinet akan terus-menerus memberikan solusi keamanan siber cerdas dan canggih untuk perusahaan dan organisasi pemerintah di seluruh dunia, saat ini dan di masa mendatang.
"Dengan adopsi operasi berbasis internet sebagai upaya untuk mengurangi inefisiensi, organisasi pemerintah perlu memastikan solusi yang mulus namun dapat diandalkan dan aman untuk lingkungan," katanya.
Semakin berkembangnya solusi keamanan siber, kata Edwin Lim, demikian juga kompleksitas serangan yang dikembangkan.
"Fortinet menyokong arsitektur Security Fabric dalam menyediakan pengetahuan dan visibilitas atas semua unsur keamanan, mengintegrasikannya menjadi satu sistem pertahanan dan respon yang dioperasionalkan dan memungkinkan pengaturan dan otomatisasi yang terpusat melalui platform manajemen tunggal,"katanya.