Ragam Produk Internet of Things Indosat Dipamerkan ke Pengunjung di Teknopolis 2017
Beberapa produk yang telah mendukung IoT juga dipasarkan dengan bundel paket berlangganan layanan 4G Indosat Ooredoo.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indosat Ooredoo,salah satu operator selular penyedia mobile internet saat ini menggenjot pengembangan Internet of Things buat pelanggannya di Indonesia.
Memanfaatkan pembukaan frekuensi baru 2.1GHz dan 2.3GHz dari pemerintah, operator seluler yang saham mayoritasnya dikuasai Ooredoo, Qatar, ini juga menyediakan akses internet yang lebih cepat.
“Perkembangan peranti IOT yang semakin canggih akan memunculkan peluang-peluang baru untuk aplikasi pendukung yang mempermudah,” ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo di pameran Teknopolis 2017 di JCC Senayan, Jakarta.
Rusli menjelaskan peran Indosat Ooredoo dalam menyediakan Application Programming Interface (API) agar aplikasi-aplikasi bisa berkomunikasi dengan peranti IoT melalui jaringan telekomunikasi.
Selama pameran berlangsung, Indosat Ooredoo juga menampilkan beberapa teknologi yang mendukung IoT. Antara lain Smart Home, Ananda (jam pelacak anak), Kids Health Tracker, dan Vehicle Tematic.
Beberapa produk yang telah mendukung IoT tersebut juga dipasarkan dengan bundel paket berlangganan layanan 4G Indosat Ooredoo.
Hari ketiga pameran yang merupakan hari terakhir, antara lain diisi dengan sesi edukasi terkait IoT bertajuk "Building a successful startup" oleh Purwa Hartono, President & Founder Purwadhika Startup School.
Talkshow singkat ini bertujuan memberikan gambaran mengenai bisnis startup yang kini tumbuh makin pesat di Indonesia.
Di talkshow bertajuk What is Internet of Things”, Sofyan Hadiwijaya, Co Founder dan CTO Pinjam.id, memaparkan tentang layanan finansial mikro.
Sementara, startup Sociolla.com mempresentasikan materi bertema “Marketing Strategy for
E-Commerce vs Conventional Store.”
Ivan Aditya, VP Digital & Operation Sociolla.com mengupas tentang seluk-beluk bisnis ritel di internet dan segala problematikanya selama ini.
GO-JEK Indonesia juga mengupas mengenai bisnis layanan jasa ride sharing yang mengandalkan aplikasi dan koneksi internet. Piotr Jakubowski, Chief Marketing Officer (CMO) GO-JEK Indonesia membeberkan tentang pengembangan fitur baru melengkapi layanan Go-Ride, Go-Clean, Go-Box, Go-Food yang sudah
dikenal dan digunakan masyakarat.
Layanan berbagi foto online Picmix mewadahi para pehobi fotografi berbasis smartphone dengan menggelar talkshow bertajuk "The story of Picmix & the new Yoyo Photo Booth", dipandu Calvin Kizana, CEO & Founder Picmix.
Picmix pertama kali hadir di 2012 dan kini tersedia di platform Android, iOS, Windows, dan BlackBerry telah digunakan oleh lebih dari 27 juta pengguna dari seluruh dunia.