Wakuliner Usung Konsep Marketplace Kuliner
Wakuliner, kata Anthony, mengadopsi model C2C (customer to customer), sehingga masyarakat umum dapat membuat toko online dan berjualan sendiri.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Bermula dari hasil research kebutuhan masyarakat, Anthony Gunawan terinspirasi mendirikan Wakuliner, marketplace yang menyediakan beragam jenis produk dan layanan kuliner.
Anthony yang merupakan founder sekaligus CEO Wakuliner, menjelaskan bahwa platformnya membuka peluang bagi masyarakat yang berencana membuka usaha kuliner.
Wakuliner, kata Anthony, mengadopsi model C2C (customer to customer), sehingga masyarakat umum dapat membuat toko online dan berjualan sendiri.
"Konsep marketplace kuliner ini merupakan ide dan inovasi kami sendiri. Kebetulan pertama di Indonesia," kata Anthony dalam siaran persnya, Rabu (9/8/2017).
"Kami sudah dan akan terus menyiapkan beragam fitur serta layanan terbaik untuk memudahkan masyarakat menikmati kuliner nusantara. Seperti fitur Waku-Antar, Waku-Wiku, dan Waku-Katering yang memiliki fungsi unik masing-masing," sambungnya.
Anthony menambahkan, saat ini ada sekitar 3.600 merchant/penjual di platform Wakuliner, yang tersebar di 60 kota di Indonesia. Di antaranya seperti di Jabodetabek, Bandung, Bali, Solo, Surabaya, Palembang, hingga Makassar.
Untuk sistem pembayaran, Wakuliner menyediakan pilihan pembayaran tunai (COD), bank transfer, kartu kredit, dan metode debit online lainnya dari bank-bank di Indonesia.