Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Uber Angkat Kaki dari Quebec, Kanada

ber mempekerjakan lebih dari 50 staf kantor dan lebih dari 10.000 pengemudi di provinsi ini.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Uber Angkat Kaki dari Quebec, Kanada
DOKUMENTASI UBER/KONTAN
Taksi Uber di Eropa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan taksi online Uber menghadapi tantangan berat di akhir kuartal ketiga. Setelah dilarang beroperasi di London, Uber juga harus berhenti beroperasi di Quebec, salah satu provinsi di Kanada.

Selasa (26/9/2017) lalu, Uber mengungkapkan akan menghentikan operasional di Quebec mulai bulan depan. 

Uber mengambil langkah ini untuk menghindari aturan baru yang ketat. Aturan ini berlaku mulai pekan depan.

Quebec adalah provinsi paling padat penduduk kedua di Kanada. Jean-Nic0las Guillemette, General Manager Uber Quebec mengatakan, penghentian operasional Uber di provinsi ini dimulai pada 14 Oktober.

Uber mempekerjakan lebih dari 50 staf kantor dan lebih dari 10.000 pengemudi di provinsi ini.

Seiring pengumuman penghentian, Uber meminta pemerintah untuk menimbang kembali aturan pengetatan pilot project yang dilakukan Ubersejak Oktober tahun lalu.

"Kami meinta pemerintah untuk memperbarui pilot project dan duduk bersama untuk mencari solusi," kata Guillemette seperti dikutip CNBC.

BERITA REKOMENDASI

Jurubicara kementerian transportasi Quebec mengatakan, pihaknya tidak akan menunda aturan baru.

Aturan yang dipermasalahkan ini berisi ketentuan bagi pengemudi untuk menjalani pelatihan 35 jam, serta cek latar belakang kriminal yang tervalidasi oleh kepolisian Quebec, bukan oleh pihak ketiga.

Pada masa uji coba, banyak pengemudi Uber yang kena tilang karena tidak menunjukkan kelengkapan surat kendaraan, mengemudi mobil yang sudah tua, serta menerima penumpang langsung dari jalan.

Baca: Heboh, Perusahaan Malaysia Kondom Rasa Nasi Lemak

Baca: Bocornya Surat Sri Mulyani ke Ignasius Jonan dan Rini Suwandi Bikin Kemekeu Gusar


Mathiew Gaudrealt, Jurubicara Laurent Lessard yang merupakan menteri transportasi Qubec menambahkan, beberapa pengemudi Uber pun memiliki catatan kriminal. "Kami bisa bernegosiasi, tapi tidak berdasarkan hal-hal tersebut," kata dia.

Gaudrealt mengatakan, Uber membayar biaya sekitar C$ 7 juta pada pelaksanaan pilot project. Biaya ini akan dipakai untuk memodernisasi industri takasi provinsi ini.

Penghentian operasional Uber ini akan mempengaruhi beberapa kota seperti Montreal yang merupakan kota terbesar kedua Kanada, serta Quebec City. Ubermasih beroperasi di beberapa kota di Kanada seperti Toronto, Ottawa, Calgary, dan Edmonton.

 
Wahyu Rahmawati/Sumber: CNBC
 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas