Indonesia Rajai Kompetisi Regional 'The 5-Min Video Challenge'
Selain itu video yang mendapatkan voting publik terbanyak ini juga keluar menjadi juara pertama dalam People
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia menang di seluruh kategori dalam kompetisi regional “The 5-Min Video Challenge” yang berlangsung di Singapura, Rabu (22/11/2017) melalui dua video pendek berjudul “Chick-Chick” dan “Sowan”.
Sebelumnya kedua video ini terpilih menjadi pemenang kompetisi domestik “Telkomsel 5-Min Video Challenge: Season 2” dan mewakili Indonesia pada kompetisi regional untuk bertarung dengan video pemenang domestik lainnya dari Singapura, Thailand, Filipina, Australia, dan Gabon.
“Chick-Chick” yang disutradarai oleh Kevin Anderson berhasil menjadi pilihan pertama juri dan diganjar dengan predikat Grand Winner yang berhadiah 30.000 US Dollar dan kamera Sony a7sii. Selain itu video ini juga menjadi runner-up People’s Choice Award yang berhadiah 2.000 US Dollar, dan meraih Sony’s Emerging Talent Award yang berhadiah kamera Sony a7sii.
Sedangkan “Sowan” yang merupakan besutan Destian Rendra berhasil keluar sebagai Runner Up kompetisi ini, dan berhak menerima hadiah sebesar 15.000 US Dollar dan kamera Sony a6500. Selain itu video yang mendapatkan voting publik terbanyak ini juga keluar menjadi juara pertama dalam People’s Choice Award yang berhadiah 3.000 US Dollar.
Direktur Marketing Telkomsel, Alistair Johnston menjelaskan bahwa keberhasilan Indonesia tampil sebagai pemenang utama untuk kedua kalinya di kompetisi ini menunjukkan bahwa anak muda Indonesia memiliki talenta hebat di dunia film dengan karya yang berkualitas dan mampu unggul dalam kompetisi tingkat regional. Tahun ini pun menjadi amat spesial karena kontingen Indonesia dapat menyapu bersih seluruh kategori.
Alistair juga mengungkapkan bahwa partisipasi Telkomsel di ajang kompetisi video pendek ini sejalan dengan komitmen Telkomsel yang konsisten mendukung anak muda Indonesia untuk terus mengasah potensi yang dimiliki, serta berani menampilkan karya yang dihasilkan, khususnya dalam bentuk video. “Hal ini sesuai dengan gaya hidup digital yang sudah diadopsi masyarakat, dimana konten video lebih banyak diminati dan dinikmati melalui platform mobile”, jelas Alistair.