Kala Pameran Elektronik Terbesar di Dunia Kena Pemadaman Listrik
Consumer Electronic Show ( CES) yang diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat pada tahun 2018 ini mengalami hal yang memalukan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Perhelatan elektronik terbesar di dunia Consumer Electronic Show ( CES) yang diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat pada tahun 2018 ini mengalami hal yang memalukan.
Acara tahunan yang menampilkan produk elektronik terkini bahkan masa depan ini malah terkena pemadaman listrik yang terjadi pada wilayah di sekitar Las Vegas Convention Center (LVCC).
Sesaat setelah listrik padam, petugas segera masuk dan mengamankan lokasi acara. Mereka mengevakuasi ratusan ribu pengunjung yang sudah berada di dalam serta mencegah pengunjung untuk masuk lokasi.
Bentrokan kecil bahkan sempat terjadi antara pengunjung dan petugas keamanan lantaran ada kesalahpahaman.
CTA selaku penyelenggara CES berupaya menangani masalah ini sesegera mungkin. Melalui akun Twitternya, CES meminta pengunjung pameran menikmati keindahan Las Vegas dengan mengunjungi lokasi turis, seperti Central dan South Plaza, sementara mereka melakukan perbaikan.
"Prediksi awal, pemadaman terjadi karena adanya pengembunan akibat hujan deras yang menyebabkan terjadinya lompatan listrik di salah satu transformator," tulis CTA.
Baca: Jabatan Pangkostrad Akan Dilepas Edy Rahmayadi Minggu Depan
Pemadaman listrik berlangsung cukup lama. Bahkan seorang peserta eksibisi menyebutkan bahwa pemadaman terjadi lebih dari satu jam. Insiden ini disebutkan sebagai yang pertama kali sepanjang CES rutin digelar sejak dua dekade silam.
Tidak adanya aliran listrik di venue tersebut membuat hampir semua sudut LVCC gelap gulita. Sebab, cahaya hanya berasal dari perangkat speaker bertenaga baterai dan booth Tesla yang berada di depan lorong pintu masuk.
Beragam reaksi timbul atas insiden ini, terutama peserta yang telah mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk menyewa dan membangun booth. Sebagian dari mereka mengeluh, sedangkan sebagian lainnya merasa biasa saja.
"Beberapa peserta mungkin akan menutup booth (gara-gara mati listrik). Apakah mereka akan mengembalikan uang kami?," ujar salah seorang peserta, seperti dikutip KompasTekno dari Engadget, Kamis (11/1/2018).
Salah seorang petinggi dari produk yang enggan disebut namanya juga berpikiran serupa. Menurutnya, persoalan biaya merupakan hal yang harus dibicarakan.
Sebab bagi sejumlah perusahaan uang dianggap sebagai sebuah faktor pertimbangan penting.
"Pemadaman ini memakan biaya ribuan dolar. Bayangkan saja, Anda mengorbankan banyak hal seperti waktu untuk membuat membangun stan, jam kerja, dan sejumlah pertemuan penting untuk dapat hadir di perhelatan ini," ujar seorang eksekutif perusahaan yang sedang berada di eksibisi dan enggan disebut namanya.
Sedangkan salah seorang penjaga stan Samsung, Ed Hunter terlihat tenang. Meski awalnya ia sedikit terkejut lantaran tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya.
"Saya sudah berada di sini 27 tahun dan saya tidak pernah mengalami ini sebelumnya," kata Hunter
Namun reaksi yang berbeda muncul dari seorang staf yang bertugas di stand Polaroid, Tiffany Sawcznko. Menurutnya, pemadaman lampu menyebabkan stannya gampang terlihat.
"Saya menyukainya, ini lebih mudah dilihat," ujar Sawcznko.
Pemadaman listrik dimulai pukul 11 pagi waktu setempat. Satu setengah jam kemudian, CES mengumumkan bahwa listrik akan kembali menyala. Meski begitu, akses publik masih dibatasi hingga waktu yang ditentukan.