Bukti Sahih Samsung Galaxy S9 dalam Waktu Dekat Dijual di Indonesia
Pemenuhan TKDN sebesar minimal 30 persen adalah salah satu syarat pemerintah Indonesia bagi ponsel 4G yang dipasarkan di Tanah Air.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seperti ponsel seri Galaxy S sebelum-sebelumnya, duoGalaxy S9 dan Galaxy S9 Plus kemungkinan akan segera masuk pasaran Indonesia tak lama setelah diluncurkan secara resmi.
Tanda-tanda kemunculan kedua jagoan baru Samsung itu antara lain bisa dilihat dari sebuah keterangan lolos uji tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang baru saja diperoleh PT Samsung Electronics Indonesia pekan ini.
Dari pantauan KompasTekno, Jumat (19/1/2018), dalam keterangan bertanggal 18 Januari 2018 di laman Kementerian Perindustrian itu, disebutkan ada dua perangkat ponsel 4G Samsung bernomor model SM-G960F dan SM-G965F yang dinyatakan lolos TKDN.
Masing-masing dari kedua perangkat mengumpulkan bobot TKDN sebesar 31,70 persen.
Dari bocoran-bocoran yang telah beredar, "SM-G960F" diketahui tak lain merupakan nomor model untuk Galaxy S9. Sementara, Galaxy S9 Plus memiliki nomor model "SM-G965F".
Baca: Pemerintah Tak Akan Naikkan Harga BBM Subsidi Hingga Maret
Pemenuhan TKDN sebesar minimal 30 persen adalah salah satu syarat pemerintah Indonesia bagi ponsel 4G yang dipasarkan di Tanah Air.
Selain memenuhi TKDN, perangkat yang bersangkutan juga mesti lolos tes balai uji Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Telematika (Ditjen SDPPI).
Duo Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus dikabarkan bakal diumumkan secara resmi menjelang perhelatan Mobile World Congress 2018 di Barcelona, Spanyol, pada 26 Februari mendatang.
Sementara, penjualannya diduga akan dimulai pada awal Maret.
Apabila benar, maka Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus akan mulai dijual kurang dari setahun setelah pendahulu mereka, Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus, melakukan debut di pasaran pada April 2017.
Seri Galaxy S sebelum Galaxy S8 biasanya memang diluncurkan saban ajang MWC tiap tahun.
Jadwal Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus tahun lalu diduga "meleset" lantaran Samsung ingin lebih berhati-hati menguji kualitas perangkatnya menyusul insiden recall yang menimpa Galaxy Note 7.
