Vivo X20 Plus UD Jadi Ponsel Pertama Pemindai Sidik Jari di Layar
Vivo memamerkan perangkat smartphone pertama di dunia dengan teknologi pemindaisidik jari yang menyatu dengan layar (in-display).
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2018 di Las Vegas, Amerika Serikat, awal bulan ini, Vivo memamerkan perangkat smartphone pertama di dunia dengan teknologi pemindaisidik jari yang menyatu dengan layar (in-display).
Ketika itu nama sang perangkat masih belum diungkapkan. Belakangan, pada pekan ini, Vivo akhirnya meluncurkan perangkat tersebut dengan nama X20 Plus UD.
Dikembangkan melalui kerja sama dengan Synaptics selaku pemilik teknologi in-display fingerprint scanner, Vivo X20 Plus UD adalah varian baru dari ponsel X20 Plus yang meluncur pada September tahun lalu.
Sensor pemindai sidik jari Synaprics yang tertanam di bawah layar Vivo X20 Plus UD diklaim mampu mendeteksi fingerprint dalam hitungan beberapa milidetik dan mampu bekerja di bawah lapisan setebal 1,5 mm, termasuk screen protector.
Baca: Empat Poin Rekomendasi Pengusaha Perihal Industri Petrokimia
Pengguna cukup meletakkan jari di area bawah layar ponsel tempat pemindai sidik jari berada, Bedanya dari smartphone yang ada sekarang, proses pemindaian tidak dilakukan di permukaan sebuah alat khusus, melainkan langsung di atas layar.
Dibanding teknologi konvensional, in-display fingerprint scanner memungkinkan layar ponsel yang menutupi hampir seluruh bagian depan (bezel-less) tanpa harus memindahkan pemindai sidik jari ke punggung.
Vivo juga mengklaim bahwa dengan menyatukan fingerprint scanner di layar, perangkat akan lebih mudah untuk dibuat anti-air dan debu.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (25/1/2018), spesifikasi Vivo X20 Plus UD mencakup layar 6,43 inci (2.160 x 1.080 piksel, aspect ratio 18:9), prosesor Snapdragon 660, bateai 3.905 mAh, RAM 4 GB, storage 128 GB, serta dual camera 12 megapiksel di punggung dan kamera selfie 5 megapiksel.
Vivo X20 Plus UD akan mulai dipasarkan di China dengan banderol 3.598 yuan atau sekitar Rp 7,2 juta pada 1 Februari mendatang. Jadwal kehadirannya di negara lain di luar China masih belum diketahui.