Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Jadi Alat Mata-mata, Pemerintah AS Imbau Jangan Gunakan Ponsel ZTE dan Huawei

Amerika Serikat telah lama menaruh curiga bahwa China bisa memata-matai negerinya lewat berbagai perangkat elektronik dan telekomunikasi

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Jadi Alat Mata-mata, Pemerintah AS Imbau Jangan Gunakan Ponsel ZTE dan Huawei
GSMArena
ZTE Zmax Pro dijual Rp 1,3 juta 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat telah lama menaruh curiga bahwa China bisa memata-matai negerinya lewat berbagai perangkat elektronik dan telekomunikasi buatan perusahaan swasta.

Belakangan, para pimpinan sejumlah lembaga penegak hukum dan dinas intel di Amerika Serikat bahkan mengeluarkan imbauan agar warga AS tidak menggunakan produk-produk dan jasa dari perusahaan asal China, Huawei dan ZTE.

Imbauan tersebut dinyatakan oleh kepala Central Intelligence Agency (CIA), Federal Bureau of Investigation (FBI), National Security Agency (NSA), dan Director of National Intelligence AS dalam sebuah sesi dengar pendapat Senate Intelligence Committee, pekan ini.

“Kami sangat khawatir soal risikonya apabila membiarkan perusahaan atau entitas terkait dengan pemerintah asing -yang tidak memiliki pandangan sama dengan kita- masuk dan menguasai jaringan telekomunikasi kita,” ujar Direktur FBI Chris Wray.

“Hal ini memberikan peluang untuk memodifikasi atau mencuri informasi, sekaligus kemampuan untuk melakukan spionase tanpa terdeteksi,” lanjut Wray, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Jumat (15/2/2018).

Huawei dan ZTE dikenal sebagai pabrikan perangkat infrastruktur telekomunikasi dan smartphone yang produknya banyak digunakan di seluruh dunia, namun kesulitan masuk ke pasar AS lantaran dicurigai bisa memfasilitasi spionase bagi pemerintah China.

Baca: Jakarta Diprediksi Bakal Kehilangan 78 Ribu Kendaraan saat Libur Imlek

Berita Rekomendasi

Bulan lalu, misalnya, saat Huawei meluncurkan smartphone flagship Mate 10 Pro di Negeri Paman Sam, rekanan operator AT&T menarik diri di saat terakhir, diduga karena faktor tekanan politis.

Di sisi lain, pihak Huawei menyatakan sudah mengetahui perihal imbauan dari para pimpinan dinas intel AS tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya selama ini dipercaya oleh pemerintah dan pelanggan di lebih dari 170 negara.

“(Huawei) Tak memberikan risiko keamanan siber yang lebih besar dibandingkan vendor ICT lain manapun,” sebut seorang juru bicara perusahaan.

Meski demikian, pemerintah Amerika Serikat agaknya tak bergeming dan malah berencana melangkah lebih jauh dengan menyiapkan peraturan untuk melarang pegawai negeri  AS memakai ponsel Huawei dan ZTE.

Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul FBI dan CIA Imbau Warga AS Tidak Pakai Huawei dan ZTE

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas