Kamera “Mirrorless” Fujifilm X-H1 Targetkan Videografer
Fujifilm turut menyematkan simulasi film baru bernama Eterna, mengacu pada jenis film besutan Fujifilm yang sering digunakan untuk produksi film.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sesuai perkiraan, menjelang akhir pekan ini Fujifilmmemperkenalkan kamera mirrorless baru bernama X-H1 yang dibekali fitur-fitur video profesional.
X-H1, misalnya memiliki dukungan perekaman video DCI 4K (4.096 x 2.160 piksel, 23,97 FPS dan 24 FPS), video full HD 1080p dnegan frame rate 120 FPS, high bit rate recodring sebesar 200 Mbps, format F-Log, verbal time code, dan mikrofon internal berkualitas tinggi (25-bit/ 48 KHz).
Salah satu fitur yang kehadirannya paling menonjol di X-H1 adalah peredam goyangan 5-axis yang ditempatkan di sensor alias in-body image stabilizer (IBIS). X-H1 adalah kamera mirrorless pertama dari Fujifilm yang dibekali IBIS.
Dengan accelerometer dan gyroscope tiga sumbu dan prosesor dual-core yang melakukan 10.000 kalkulas per detik untuk meredam goyangan IBIS milik X-H1 diklaim bisa memberikan kompensasi hingga 5,5 stop. Stabllisasi ini kompatibel dengan semua lensa seri XF dan XC besutan Fujifilm
Satu fitur video lain yang menandai kehadiran perdananya di X-H1 adalah mode flickr reduction untuk meredam kedipan saat merekam di bawah lampu fluorescent dan mercury.
Melengkapi fitur video-sentris X-H1, Fujifilm turut menyematkan simulasi film baru bernama Eterna, mengacu pada jenis film besutan Fujifilm yang sering digunakan untuk produksi film.
Secara fisik, tampilan X-H1 mirip gabungan antara kamera X-T2 dan medium format GFX 50S. Di panel atas terdapat LCD untuk menunjukkan berbagai macam parameter kamera, menggantikan kenop exposure compensation.
Lalu, di belakang terdapat electronic viewfinder dengan magnifikasi 0,75x dan layar sentuh 3 inci yang bisa ditekuk (tilting) ke tiga arah, termasuk dalam orientasi portrait.
Di jantung X-H1 tertanam sensor gambar APS-C 24,3 megapiksel dengan filter warna X-Trans III khas Fujifilm. Sensor tersebut dipasangkan dengan chip pengolah gambar X-Processor Pro. Ada 325 titik AF hybrid (169 titik phase detect) tertanam di sensor.
Baca: Samsung Bakal Punya Aplikasi Chatting Khusus Pemilik Ponsel Galaxy?
Kombinasi tersebut memberikan rentang sensitivitas ISO 100 hingga 12.800. (ISO 100-51.200 expandable) dan burst rate hingga 14 jepretan per detik.
Sebagaimana dirangkum dari PetaPixel, Minggu (18/2/2018), Fujifilm X-H1 rencananya akan mulai dipasarkan pada awal Maret mendatang dengan banderol 1.900 dollar AS (Rp 26 juta).
Di samping X-H1, Fujifilm turut memperkenalkan lensa zoom sinema Fujinon MKX 18-55 T2.9 dan MKX 50-135mm T2.9 untuk lini kamera mirrorless X-Mount besutannya. Keduanya adalah lensa Super 35 yang sebelumnya sudah dirilis untuk platform E-Mount Sony.
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul Kamera “Mirrorless” Fujifilm X-H1 Incar Videografer