Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Bocah TK Penunggang Motor Mini Tinggal dengan Kakek-Neneknya

Bocah Sampang, Jawa Timur membuat warganet gemas setelah video saat dirinya mengendarai sepeda motor mini lalu dicegat polisi tersebar luas.

Editor: Samuel Febrianto

TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG - Bocah Sampang, Jawa Timur membuat warganet gemas setelah video saat dirinya mengendarai sepeda motor mini lalu dicegat polisi tersebar luas.

Belakangan diketahui bocah itu bernama Restu dan baru berusia 5 tahun.

Restu merupakan anak pertama pasangan suami istri Rizki dan Vita, seperti dilansir Tribun-Video.com dari Kompas.com, Kamis (5/4/2018).

Baca: Viral Video Pria Nangis di Pelukan Mempelai Wanita, Ternyata Ini Fakta di Baliknya

Pada video yang viral di medsos, Restu dicegat Polantas saat memboncengkan temannya berkeliling kota di jalan raya.

Siswa TK itu mengatakan pada polisi hendak mengunjungi rumah sepupunya.

"Pakai helm," kata seorang polisi sambil mengelus kepala Restu.

BERITA TERKAIT

"Yang di belakang ini? Ini aku pakai helm," jawab Restu.

Restu selalu memberi jawaban lugu dengan raut wajah memelas saat ditanyai polisi.

"Maem roti dulu, yok, sini, sini, sama bapak," ajak polisi.

"Terus ke mana?" tanya Restu, yang takut sepeda motornya diambil.

"Endak, ndak mau diambil sepedanya sayang," sahut sang polisi.

Di akhir video, Restu menangis sambil menjerit ketakutan.

Baca: Siap-siap Cek, Data Pengguna Facebook di Indonesia yang Bocor Diumumkan

"Nanti beli lagi gimana? Aku ndak punya uang," ucapnya sambil mewek dalam video tersebut.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sampang Ajun Komisaris Polisi Musa Bachtiar mengungkapkan peristiwa itu terjadi di Jalan Trunojoyo, Sampang, Rabu (4/4/2018) sore, saat polantas tengah memantau lalu lintas dalam kota.

"Petugas kemarin mencegat dan ingin motornya dinaikkan ke atas mobil patroli. Karena dikira mau disita, langsung anaknya menangis," ujar Musa Bachtiar, Kamis (5/4/2018).

Karena Restu takut motornya disita, polisi lalu mengawal Restu pulang ke rumahnya di Jalan Diponegoro.

Kebetulan keluarga Restu memang sedang mencarinya sebab biasanya ia hanya naik motor di halaman rumah.

"Setelah diantar ke rumahnya, tantenya bingung karena sudah diantar polisi," imbuh Musa.

Restu tinggal hanya bersama kakek dan neneknya, sementara kedua orangtuanya bekerja di Surabaya.

Polisi pun mengimbau keluarga Restu untuk mengawasi dan mengarahkan bocah yang memiliki keberanian dan ketangkasan layaknya pebalap itu.

Apalagi, ternyata Restu juga memiliki anggota keluarga dan saudara yang bergelut di dunia balap motor.

"Kalau anaknya suka naik motor, diarahkan saja agar jadi pebalap. Ternyata ayah dan sepupu bocah yang hendak ditemui saat naik motor sama-sama pebalap motor. Makanya, saya minta agar anak itu tinggal diarahkan," ucapnya.

Polisi kemudian mendatangi lagi rumah Restu bersama Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk mengajaknya bergabung dan mengikuti pembinaan calon-calon pebalap cilik di Kabupaten Sampang.

"Kalau anaknya ada potensi jadi pebalap motor sekalian difasilitasi. Jangan naik motor di jalan raya karena sangat membahayakan bagi dirinya sendiri dan pengendara lainnya," kata Musa.

Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas